download - KontraS
download - KontraS
download - KontraS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
JEJAK SANG PEJUANG<br />
wakil kepentingan umum dan wakil kepentingan korban.<br />
Suciwati merasa, tanpa peran Indra Setiawan, maka<br />
pembunuhan terhadap suaminya hampir mustahil bisa terjadi.<br />
Bahkan secara yuridis, tuntutan JPU di bawah standar minimal.<br />
KASUM juga berharap Presiden SBY segera mengambil<br />
tindakan-tindakan lebih lanjut agar Polri terus bekerjasama<br />
dengan BIN, untuk membongkar konspirasi pembunuhan Munir<br />
dengan menghukum semua orang yang terlibat di dalam<br />
kejahatan ini, dan membuktikan kelulusan pemerintah dalam a<br />
test of our history yang pernah dikatakan oleh Presiden.<br />
Ungkap perencana<br />
Sementara itu, mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur),<br />
menilai Pollycarpus hanya pelaku yang dikorbankan dalam<br />
perkara pembunuhan Munir. Adapun perencana<br />
pembunuhannya malah tidak diungkap. “Pemerintah sudah<br />
biasa bohong kepada rakyatnya. Yang kasihan Polly dihukum<br />
20 tahun, tapi yang sesungguhnya merencanakan pembunuhan<br />
Munir malah bebas lepas dan bahkan menjadi menteri. Lha, terus<br />
piye, “ tutur Gus Dur.<br />
Menurut Gus Dur, kunci satu-satunya dan saksi paling utama,<br />
yakni personel BIN Budi Santoso, malah tidak dilepas untuk<br />
bersaksi dengan dalih sedang bertugas di luar negeri.<br />
“Semestinya masalah diungkap tuntas. Dengan demikian, bisa<br />
dilakukan perbaikan ke depan, “ ujar Gus Dur.<br />
Sedangkan Brigjen Marsudi Hanafi (Wakapolda Sumsel),<br />
mengatakan bahwa dijatuhkannya hukuman penjara 20 tahun<br />
atas Polly menunjukkan bahwa supremasi hukum dan keadilan<br />
di Indonesia belum mati. Hal ini tentunya sangat membesarkan<br />
hati karena hasil kerja TPF kasus Munir yang ketika itu menjadi<br />
perpanjangan tangan dari Presiden SBY telah membuahkan<br />
hasil. Lebih dari itu, karena kasus ini merupakan kasus<br />
konspirasi, maka Hanafi meyakini proses hukum akan<br />
dilanjutkan. Bentuknya adalah pemberian sanksi terhadap para<br />
pelaku lainnya.<br />
Tanggapan lainnya diutarakan oleh Asmara Nababan (Mantan<br />
Wakil Ketua TPF Munir), mengatakan putusan atas PK yang<br />
diajukan Kejaksaan Agung ke MA merupakan hal yang penting.<br />
Hal itu berarti penerimaan MA atas novum yang diajukan.<br />
Diantaranya bahwa Polly memiliki hubungan dengan BIN dalam<br />
kapasitasnya sebagai agen serta adanya rapat-rapat di BIN yang<br />
terkait dengan rencana eksekusi Munir. Itu semua sudah menjadi<br />
bukti hukum, sehingga sekarang jugalah waktunya bagi polisi<br />
untuk meningkatkan penyelidikan terhadap orang-orang yang<br />
menjadi pimpinan BIN ketika peristiwa terjadi.<br />
Sedangkan ihwal tidak disebutkannya keterlibatan BIN secara<br />
institusional dalam perencanaan pembunuhan Munir, hal itu<br />
sangatlah bisa dipahami. Tapi itu seharusnya menjadi tugas<br />
kepolisian untuk segera menemukan bukti hukum bahwa<br />
keterlibatan BIN bukan sebatas individu, tapi institusional.<br />
Terlebih mengingat banyaknya individu di BIN yang terkait<br />
dengan kasus ini.<br />
Suciwati, isteri Munir, juga menegaskan, putusan MA harus<br />
segera ditindaklanjuti dengan menyelidiki sejumlah pihak yang<br />
juga diduga terlibat dalam kasus ini. “Kasus (Munir) ini harus<br />
diusut sampai tuntas, jangan berhenti hanya pada aktor<br />
lapangan. Sebab, kasus ini sudah menjadi salah satu ukuran<br />
penegakan HAM di Indonesia. Kasus ini menjadi bagian dari<br />
ukuran, sejauh mana kebenaran dan keadilan ditegakkan di<br />
negara ini, “ ujar Suciwati.<br />
Suciwati juga menghargai sikap Kepala BIN Syamsir Siregar<br />
yang telah membantu mengungkap pembunuhan Munir<br />
dengan mengizinkan anak buahnya memberi kesaksian<br />
kepada polisi.<br />
Sementara Usman Hamid menambahkan, apresiasi juga<br />
diberikan kepada polisi, kejaksaan, serta MA. “Saya agak<br />
suprised dengan MA karena putusan mereka di atas putusan<br />
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis Polly 14<br />
tahun penjara. Namun MA memang punya kewenangan<br />
untuk melakukan hal itu, “ ujarnya.<br />
Sampai sekarang memang belum ada bukti bahwa<br />
Pollycarpus yang memasukkan racun ke dalam minuman<br />
Munir. Meski demikian, Usman tidak melihat adanya nuansa<br />
politik dalam putusan MA tersebut.<br />
Polri usut dalang pembunuhan<br />
Polri akan segera memeriksa kembali Polly untuk<br />
mengungkap dalang pembunuhan Munir. Kadiv Humas Polri<br />
Irjen Sisno Adiwinoto menegaskan dalam berkas pemeriksaan<br />
baru itu Polly akan diperiksa penyidik Polri dengan status<br />
sebagai saksi. Selain memeriksa Pollycarpus, penyidik<br />
Bareskrim juga akan memeriksa nama-nama yang terungkap<br />
di pengadilan dan mendalami petunjuk yang terungkap di<br />
persidangan. Namun, Sisno enggan menyebutkan namanama<br />
yang akan diperiksa itu.<br />
“Yang jelas, kita akan mendalami hasil di persidangan sebagai<br />
petunjuk untuk menggali informasi yang menjurus kepada<br />
kasus, adakah pihak lain yang membantu pembunuhan<br />
Munir atau bahkan ada pihak yang menyuruh Polly<br />
membunuh Munir, “ ujarnya.<br />
Soal adanya dua nama agen BIN yang terungkap dalam<br />
pengadilan sebagai orang yang pernah berencana membunuh<br />
Munir, sebelum terjadinya pembunuhan Munir di Changi<br />
Singapura, Sisno enggan berkomentar. “Saya tidak menyebut<br />
nama. Yang jelas, semua saksi dan petunjuk yang terungkap<br />
di persidangan akan disidik dan diperiksa polisi, “ tegasnya.<br />
Sedangkan salah satu pengacara Polly, M Assegaf memastikan<br />
akan mengajukan PK. “PK itu hak saya. Saya kan belum<br />
pernah mengajukan, “ kata Assegaf menirukan kata-kata<br />
kliennya setelah bertemu sekitar satu jam di LP Cipinang<br />
(26/1).<br />
Indra bantah terlibat<br />
Indra Setiawan menolak dituding terlibat dalam tindak<br />
pidana pembunuhan berencana terhadap Munir. Meskipun<br />
Indra menindaklanjuti surat Wakil Kepala BIN untuk<br />
menempatkan Pollycarpus di Bagian Corporate Security, hal itu<br />
14<br />
Berita Kontras No.01/I-II/2008