05.01.2015 Views

download - KontraS

download - KontraS

download - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KABAR DARI SEBERANG<br />

Xanana yang menyebabkan Horta menderita luka. “Hal itu<br />

menunjukkan masih ada kerawanan situasi keamanan Presiden<br />

dan PM Timor Leste meski ada kehadiran pasukan internasional<br />

di sana, “ kata Hasan.<br />

Sedangkan hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal<br />

Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Leste (CNRT) Dionisio<br />

Babo yang dihubungi per telepon dari Jakarta mengatakan,<br />

situasi di Timor Leste masih terkendali. Pasukan keamanan telah<br />

disiagakan di berbagai daerah.<br />

Babo mengkritik longgarnya pengamanan pemimpin Timor Leste<br />

sehingga memberi kesempatan kepada pemberontak melakukan<br />

serangan.<br />

Terjadinya serangan itu, kata Babo, membuktikan keamanan<br />

dalam menjaga stabilitas Timor Leste. Menurut dia, evaluasi<br />

keamanan dan restrukturisasi militer sangat diperlukan untuk<br />

mengantisipasi insiden serupa di masa depan. Menurut dia,<br />

tindakan kelompok pemberoontak itu bukan upaya kudeta.<br />

“Barangkali bisa dikategorikan makar dan tindakan subvensif,<br />

tetapi tujuannya bukan pemberontakan. Mereka hanya<br />

menghendaki agar tuntutan mereka dikabulkan, dan tuntunan<br />

itu masih proposional, “ kata Babo. Sebelumnya, pasukan<br />

pemberontak pimpinan Mayor Reinado menuntut keluarnya<br />

pasukan keamanan internasional dari Timor Leste dan<br />

memperbolehkan mereka kembali.<br />

“Tewasnya Alfredo tidak begitu saja menyelesaikan persoalan.<br />

Kemungkinan bisa timbul masalah lain. Pemerintah telah<br />

berusaha mengakomodasi tuntutan mereka. Kami hanya ingin<br />

persoalan ini diselesaikan secara damai, “ ujar Babo.<br />

Skenario penculikan<br />

Sementara itu, penyidik dari polisi PBB menemukan fakta baru<br />

gerakan kelompok bersenjata yang dipimpin Mayor Alfredo (11/<br />

2) pagi itu. Salah satu tim investigator polisi PBB soal makar<br />

berdarah itu mengungkapkan, kelompok Alfredo sebetulnya<br />

berencana menculik, bukan membunuh dua pucuk pimpinan<br />

pemerintahan Timor Leste tersebut.<br />

Investigator yang keberatan disebut identitasnya itu,<br />

mengatakan, “Tujuh tentara dikirim ke rumah Xanana dengan<br />

tujuan menculik, bukan membunuh, “ ujarnya. Sama persis<br />

dengan kelompok bersenjata lain, yang mendatangi kediaman<br />

Persiden Horta, untuk menculik sang presiden. Namun, rencana<br />

yang telah disusun matang ini menjadi berantakan dan malah<br />

menyebabkan kematian Mayor Alfredo.<br />

Kondisi lainnya, beredar pula dokumen bahwa pimpinan Partai<br />

Fretilin menawarkan hadiah USD 10 juta (Rp 93 miliar) kepada<br />

Alfredo untuk membunuh Horta dan Xanana. Sekjen Partai<br />

Fretelin Mari Alkatiri membantah keras tuduhan itu. “Ini<br />

sudah menjadi budaya di Timor Leste, kalau ada masalah,<br />

orang selalu menuduh Mari Al Katiri, tetapi itu tidak apaapa.<br />

Makanya, saya tuntut supaya dibentuk suatu komisi<br />

investigasi internasional, “ tegas Lakatiri.<br />

Alkatiri juga menuntut United Nation Mission Integration<br />

in East Timor (UNMIT) dan pasukan stabilitas internasional<br />

yang bertugas di Timor Leste harus memberikan klarifikasi<br />

tentang lemahnya kapasitas mereka selama bertugas di<br />

Timor Leste, sehingga tidak mendeteksi akan adanya<br />

penyerangan tersebut.<br />

Versi lainnya, anak buah Alfredo, Sersan Satu Eduarde Jorge,<br />

mengatakan bahwa komandannya (Alfredo), datang ke<br />

kediaman Ramos Horta atas undangan tuan rumah. “Ia<br />

ditelepon oleh Presiden Horta sekitar pukul 10 malam, “ kata<br />

Jorge. Setelah itu, Alfredo berangkat dari tempat<br />

persembunyiannya di Same, Matufahi, bersama empat anak<br />

buahnya. Ia justru heran bagaimana penembakan bisa terjadi.<br />

Ia juga membantah jika dikatakan kelompoknya pulalah yang<br />

menyergap rombongan Xanana.<br />

Sersan Satu Brata, anak buah Alfredo yang lain, mengatakan<br />

kelompoknya tak pernah berniat meyerang Horta atau<br />

Xanana. “Kalau kami mau, sudah kami serang saat pemilu<br />

pemilu presiden. Kami ingin negara kami aman dan sejahtera,<br />

“ ujarnya.<br />

Tak lama setelah terjadinya insiden berdarah ini, Xanana<br />

sendiri membantah kabar bahwa Horta mengundang datang<br />

Alfedo datang ke rumahnya.<br />

Tantangan negara baru adalah tumbuhnya kelompokkelompok<br />

yang tidak puas dengan kebijakan pihak berkuasa.<br />

Memberi ruang untuk terjadi dialog dalam membahas<br />

perbedaan pandangan tersebut tetap merupakan langkah<br />

terbaik. Karena pilihan mengambil jalan kekerasan hanya<br />

makin mempersulit rakyat yang menjadi alas dari masingmasing<br />

pihak pada keyakinan politiknya.<br />

Timor Leste yang pernah menjadi bagian dari negara<br />

Indonesia, membuat pemerintah Indonesia tidak bisa berdiam<br />

diri. Indonesia yang memiliki posisi strategis di ASEAN tentu<br />

harus mengambil peran untuk penciptaan situasi kondusif<br />

di Timor Leste. Karena ketidakstabilan politik di Timor Leste<br />

sedikit banyak akan berpengaruh kepada Indonesia.<br />

Indonesia punya pengalaman dalam mediasi konflik di<br />

Kamboja tahun 1988-1989, tentu peran yang dimainkan<br />

Indonesia pada situasi perbaikan politik di Timor Leste tetap<br />

harus mempertimbangkan situasi psikologis terkait dengan<br />

sejarah kedua negara. ***<br />

Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat: hak ini termasuk kebebasan untuk mencari,<br />

menerima dan memberikan informasi dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasan pembatasan secara lisan,<br />

tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni atau melalui media lain sesuai dengan pilihannya.<br />

(Pasal 19 (ayat2) Konvensi Hak Sipil dan Politik)<br />

30<br />

Berita Kontras No.01/I-II/2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!