download - KontraS
download - KontraS
download - KontraS
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
JEJAK SANG PEJUANG<br />
pribadi mendorong Presiden untuk memerintahkan adanya<br />
penyelidikan terhadap Muchdi, kalau perlu langsung<br />
menangkapnya, “ ujar Suciwati<br />
Menurut Suciwati, misteri kasus pembunuhan suaminya yang<br />
diracun dengan arsenik pada 2004 itu kini semakin gablang.<br />
Keterangan dari tersangka mantan Dirut Garuda Indra Setiawan<br />
dan Budi Santoso sebagai saksi di persidangan kasus Munir<br />
semakin menguatkan keterlibatan Muchdi. “Dukungan Presiden<br />
bisa memperkuat kekuatan Polri untuk bisa memeriksa dia,”<br />
tegas Suciwati.<br />
Choirul Anam dari divisi hukum KASUM menambahkan,<br />
penyelidikan terhadap Muchdi harus segera dilakukan. Sebagai<br />
seorang mantan perwira tinggi, tidak tertutup kemungkinan<br />
bahwa Muchdi akan melakkan lobi-lobi tingkat elite untuk<br />
menghambat penetapan dirinya sebagai tersangka. “Persoalan<br />
disini adalah koneksi Muchdi yang kuat bisa menghentikan<br />
aturan hukum yang ada di tingkat lapangan, “ ujar Choirul.<br />
Sidang Dewan HAM PBB<br />
Selanjutnya, Anam juga mengatakan bahwa kasus Munir akan<br />
menjadi salah satu materi laporan tahunan penegakan HAM di<br />
Indonesia ke sidang Dewan HAM PBB di Genewa, Swiss, April<br />
2008. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk<br />
mempercepat penyelesaian kasus tersebut.<br />
Anam menuturkan pula, Dewan HAM PBB akan membahas<br />
laporan tahunan dari Indonesia pada 15 April. Selain laporan<br />
Novum (bukti baru) kasus pembunuhan Munir<br />
pemerintah, saat itu Dewan HAM juga akan melihat laporan<br />
dari sejumlah LSM sebagai pembanding. “Untuk laporan dari<br />
LSM, kami akan memasukkan perkembangan kasus<br />
pembunuhan Munir sebagai salah satu laporan utama, “ ujar<br />
Choirul Anam.<br />
Kasus Munir ini, lanjut Anam, juga akan menjadi bagian dari<br />
isi laporan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk<br />
Pembela HAM Hina Jilani yang datang ke Indonesia pada Juni<br />
2007.<br />
Ketika ada di Indonesia, Hina pernah mengatakan, selama<br />
pembunuhan Munir belum terungkap, pembela HAM di<br />
Indonesia tak akan pernah merasa aman. Kasus ini juga telah<br />
menjadi perhatian masyarakat internasional sehingga dia<br />
menyarankan pemerintah Indonesia dapat memastikan<br />
hukum diberlakukan sebagaimana mestinya dalam kasus ini.<br />
Sedang Suciwati menambahkan, dia dan anggota Parlemen<br />
Eropa, Ana Maria Gomes, juga sedang menggalang<br />
tandatangan dukungan penyelesaian kasus pembunuhan<br />
Munir diParlemen Eropa. “Saya masih mengumpulkan<br />
sejumlah fakta. Diharapkan, setidaknya ada 200 tanda tangan<br />
untuk Munir, “ ujarnya.<br />
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto, mengatakan,<br />
penyidikan lanjutan mengenai kasus Munir terus dilakukan.<br />
Setelah Pollycarpus, Susanto mengatakan akan lebih gencar<br />
membuka kemungkinan pihak-pihak lain yang diduga<br />
terlibat. Iamenolak jika dikatakan membedakan pemeriksaan<br />
pada orang-orang tertentu yang diduga terlibat.***<br />
1. Saksi Ongen melihat Pollycarpus berjalan dari gerai pemesanan minuman membawa dua gelas,<br />
selanjutnya Polly dan Munir terlihat berbincang-bincang sambil minum.<br />
2. Agen BIN bernama Sentot dan M Patma Anwar mendapat tugas membunuh Munir menggunakan<br />
santet maupun racun<br />
3. Sekitar minggu pertama Agustus 2004 Agen BIN M Patma Anwar pernah ditelepon Sentot yang<br />
menyatakan bahwa dia memiliki cairan yang bisa digunakan untuk membunuh Munir<br />
4. Agen BIN Patma Anwar pernah melihat Polly di parkiran BIN sebelum kematian Munir<br />
5. Sekitar Juni/Juli 2004 Indra Setiawan, Dirut Garuda, menerbitkan surat penugasan Polly sebagai<br />
staf perbantuan (aviation security) atas permintaan tertulis M.As’sd, Wakil Kepala BIN<br />
6. 4 September 2004 Polly menelepon HP Munir yang diterima Suciwati untuk memastikan<br />
keberangkatan Munir ke Amsterdam<br />
7. 6 September 2004 Polly meminta Rohainil Aini via telepon untuk mengubah jadwal terbang<br />
Polly agar dapat terbang bersama Munir<br />
8. Ketika pesawat transit di Bandara Changi, Polly tidak langsung ke hotel seperti kru lainnya.<br />
Bahkan Polly terlihat membawa dua gelas minuman masing-masing untuk Munir dan dirinya<br />
9. Delapan hingga sembilan jam sebelum Munir meninggal, posisi Munir berada di Bandara Changi<br />
sehingga dipastikan Munir diracun dengan menggunakan arsenik<br />
10. Orang yang meracun Munir adalah Polly, mengingat orang yang paling dekat dengan Munir saat<br />
itu dan yang memberi minum kepada Munir adalah Polly. Sumber : PK Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat<br />
18<br />
Berita Kontras No.01/I-II/2008