05.01.2015 Views

download - KontraS

download - KontraS

download - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>KontraS</strong><br />

<strong>KontraS</strong> (Komisi Untuk Orang Hilang<br />

dan Korban Tindak Kekerasan)<br />

dibentuk untuk menangani persoalan<br />

penculikan beberapa aktivis yang<br />

diduga berhubungan dengan<br />

kegiatan politik yang mereka lakukan.<br />

Dalam perjalanannya <strong>KontraS</strong> tidak<br />

hanya menangani masalah<br />

penculikan dan penghilangan orang<br />

secara paksa tapi juga diminta oleh<br />

masyarakat korban untuk menangani<br />

berbagai bentuk kekerasan yang<br />

terjadi baik secara vertikal di Aceh dan<br />

Papua maupun secara horizontal<br />

seperti di Maluku, Sambas, Sampit<br />

dan Poso. Selanjutnya, ia<br />

berkembang menjadi organisasi yang<br />

independen dan banyak berpartisipasi<br />

dalam membongkar praktek<br />

kekerasan dan pelanggaran hak asasi<br />

manusia sebagai akibat dari<br />

penyalahgunaan kekuasaan.<br />

<strong>KontraS</strong> diprakarsai oleh beberapa<br />

organisasi non pemerintah dan satu<br />

organisasi mahasiswa, yakni: AJI,<br />

CPSM, ELSAM, KIPP, PIP-HAM,<br />

LPHAM, YLBHI dan PMII<br />

Badan Pekerja: Usman, Edwin, Sri,<br />

Ndrie, Abu, Victor, Sinung , Alam,<br />

Haris, Harits, Papang, Helmi, Chris,<br />

Silly, Yati, Nur’ain, Ade, Rintar, Ati, Guan<br />

Lee, Agus, Rohman, Heri, Daud.<br />

Federasi Kontras: Oslan P dan<br />

Bustami.<br />

Asiyah (Aceh), Diah (Sumatera Utara),<br />

Pieter Ell (Papua).<br />

Edmond LS (Kontras Sulawesi)<br />

Badan Pekerja Kontras dibantu oleh<br />

relawan-relawan yang tersebar<br />

di seluruh Indonesia<br />

Redaksi Berita <strong>KontraS</strong> menerima<br />

kritik, saran dan tulisan untuk Berita<br />

<strong>KontraS</strong><br />

SALAM DARI BOROBUDUR<br />

Salam redaksi<br />

Memasuki tahun 2008, berita meninggalnya mantan Presiden kedua RI, Soeharto,<br />

menjadi sebuah catatan panjang yang kami kupas menjadi berita utama. Diusianya<br />

yang sudah senja, Soeharto (86 thn), wafat dengan membawa segudang kasus<br />

pelanggaran hukum dan kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum sempat<br />

ia pertanggungjawabkan.<br />

Belasungkawa pantasnya kita sampaikan pada keluarga yang ditinggalkan. Namun,<br />

kita tetap harus menyadari bahwa Soeharto pergi membawa setumpuk kasus hukum<br />

sekalipun negara juga menunjukkan keengganan untuk mengadili hingga ajal<br />

menjemputnya.<br />

Sehingga rasanya tidak sepantasnya negara memberi penghormatan kepada Alm.<br />

Soeharto secara berlebihan, apalagi menggunakan simbol-simbol negara, seperti<br />

pengibaran bendera setengah tiang. Mengingat di masa berkuasanya Soeharto banyak<br />

pula melahirkan kepedihan kepada rakyat yang seharusnya dilayani.<br />

Di tahun 2008 ini, persoalan kekerasan terutama yang menyangkut hak asasi manusia<br />

masih tetap memprihatinkan kita. Di sejumlah daerah tindak kekerasan masih terus<br />

terjadi. Begitu juga dengan kekerasan yang terjadi atas keyakinan beragama masih<br />

menjadi berita hitam dalam perjalanan bangsa ini. Yang lebih memprihatinkan<br />

bentrokan dan kekerasan Polri dan TNI kembali terulang (di Maluku), hingga<br />

menewaskan tiga orang serta mengakibatkan lainnya luka dan kerugian fisik yang<br />

tidak terkira.<br />

Mungkin, bila boleh dikatakan kita sedikit terhibur dengan vonis 20 tahun yang<br />

dijatuhkan majelis hakim untuk Pollycarpus dalam PK kasus Munir. Meski kita kecewa<br />

karena Indra Setiawan (diganjar hanya satu tahun), dan Rohainil Aini diputus bebas.<br />

Padahal, kasus Munir jelas merupakan kasus konspirasi yang melibatkan banyak<br />

pihak.<br />

Penting untuk mengingat dan terus menuntut keadilan juga juga disuarakan oleh<br />

para korban dan keluarga korban pelanggaran HAM berat Talangsari Lampung 1989<br />

pada peringatan 19 tahun tragedi itu.<br />

Waktu terus berjalan, kita tak tahu kapan langkah terhenti. Tapi selagi masih bisa<br />

berbuat untuk negri dan kemanusiaan, tentu tidak ada yang sia-sia.<br />

Selamat tahun baru 2008<br />

Berita <strong>KontraS</strong><br />

Diterbitkan oleh: <strong>KontraS</strong> (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).<br />

Penanggung Jawab: Usman Hamid<br />

Pemimpin Redaksi: Edwin Partogi<br />

Redaktur Pelaksana: Hanny Sukmawati.<br />

Sidang Redaksi: Haris Azhar, Indria Fernida, Papang Hidayat, Abu Said Pelu, M. Harits, Sri<br />

Suparyati.<br />

Design layout: BHOR_14 Production<br />

Alamat Redaksi: Jl. Borobudur No. 14 Menteng Jakarta Pusat 10320, Indonesia.<br />

Telp: 62-21-3926983, 62-21-3928564 Fax: 62-21-3926821<br />

Email: kontras_98@kontras.org. website: www.kontras.org<br />

<strong>KontraS</strong> berdiri bersama para korban & keluarga korban untuk membela hak asasi manusia dan<br />

menentang segala bentuk kekerasan, menerima segala jenis bantuan yang bersifat tidak mengikat<br />

dan memiliki konsekuensi dalam bentuk apapun yang akan menghambat, mengganggu dan<br />

berakibat pada berubahnya substansi dan atau pelaksanaan visi dan misi organisasi. Bantuan<br />

dapat dikirimkan ke rekening atas nama <strong>KontraS</strong> di BII Cab. Proklamasi No. Rek. 2-072-267196.<br />

Atau dapat dikirim langsung ke alamat redaksi.<br />

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Edwin Partogi di 021-3926983 atau<br />

kontras_98@kontras.org<br />

2<br />

Berita Kontras No.01/I-II/2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!