Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KATA PENGANTAR<br />
xvii<br />
dengan mereformasi kebijakan negara, tetapi luput memberi perhatian<br />
pada perempuan yang kerap alami kekerasan berlapis <strong>dalam</strong> sistem<br />
adatnya sendiri.<br />
Saya hanya ingin mengantarkan sedikit soal belantara persoalan<br />
perempuan adat yang berlapis untuk memantik proses hari ini dan<br />
besok. Sekali lagi, atas nama Komnas <strong>Perempuan</strong>, kami berterima kasih<br />
kepada Komnas HAM yang selalu menjadi mitra kolaboratif <strong>dalam</strong><br />
kerja-kerja strategis. Kepada lembaga-lembaga negara dan korporasi<br />
yang hari ini hadir semoga bisa ada komitmen kongkret agar ke depan<br />
Indonesia lebih menghormati hak asasi masyarakat adat khususnya<br />
perempuan adat, dan kepada para testifier, hormat tinggi kami, karena<br />
keberanian dan keikhlasan hadir di sini sangat besar untuk membangun<br />
sistem yang lebih baik, mungkin bukan kita yang menikmatinya, tetapi<br />
anak cucu kita, dan itulah alam berfikir masyarakat adat yang<br />
menjadikan hidup saat ini adalah membawa kebaikan ke depan. Kepada<br />
tim inkuiri baik komisioner yang <strong>dalam</strong> hal ini dikawal oleh Saur Tumiur<br />
Situmorang dengan didampingi komisioner Arimbi Heroeputri sebagai<br />
ketua subkom Pemantauan, maupun badan pekerja (Aflina Mustasfaina<br />
dan tim pemantauan) yang sudah menyiapkan energi tebal untuk<br />
mendengar, mencatat, dan mengawal persoalan ini untuk menjadi<br />
prioritas perhatian bangsa. Terima kasih.<br />
Jakarta, Desember 2014<br />
Yuniyanti Chuzaifah<br />
Ketua Komnas <strong>Perempuan</strong><br />
Periode 2010 – 2014