Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
22<br />
<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />
e. <strong>Perempuan</strong> dan spiritualitas<br />
Dari testimoni masyarakat adat,<br />
perempuan memiliki peran<br />
penting <strong>dalam</strong> proses ritual<br />
menjalankan keyakinan<br />
masyarakat adat tersebut. Dari<br />
mulai mengidentifikasi dan<br />
mengumpulkan tumbuhtumbuhan<br />
khusus untuk<br />
persiapan ritual, sampai<br />
kehadirannya <strong>dalam</strong> upacara<br />
tersebut.<br />
Bumbu Masak yang diambil dari hutan<br />
adat Sungai Utik, Kalimantan Barat<br />
(Foto: Nanang Sujana, 2015)<br />
Lima orang <strong>Perempuan</strong> adat yang menjadi testifier pada DKU Nasional, Tematik “Peralihan Fungsi<br />
Tanah dan Hutan <strong>Adat</strong> Pencerabutan Sumber Kehidupan <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong>” bersama komisioner<br />
Inkuiri Nasional.