Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
24<br />
<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />
3 Hilangnya peran<br />
perempuan adat<br />
sebagai penjaga<br />
pangan keluarga<br />
4 Lemahnya<br />
partisipasi<br />
perempuan<br />
adat <strong>dalam</strong><br />
pengambilan<br />
keputusan<br />
<strong>Hak</strong> atas kehidupan yang<br />
layak<br />
<strong>Hak</strong> atas informasi dan<br />
berpartisipasi <strong>dalam</strong><br />
pembangunan; Free Prior<br />
Informed Consent (FPIC)<br />
Pasal 3 dan<br />
6 Kovenan<br />
EKOSOB<br />
Pasal 19 dan 25<br />
Konvensi SIPOL<br />
Pasal 6, 7, 15<br />
dan 17 Konvensi<br />
ILO 169<br />
5 Hilangnya<br />
pengetahuan asli<br />
<strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong><br />
<strong>Hak</strong> atas pendidikan dan<br />
meneruskan pendidikan<br />
kepada keluarganya<br />
Pasal 10 dan 19<br />
UNDRIP<br />
Pasal 13 dan<br />
14 Kovenan<br />
EKOSOB<br />
6 perempuan adat<br />
sebagai agen<br />
perdamaian<br />
<strong>Hak</strong> berpartisipasi <strong>dalam</strong><br />
pengambilan keputusan<br />
Pasal<br />
21,22,24,31 dan<br />
33 UNDRIP<br />
Resolusi Dewan<br />
Keamanan PBB<br />
Nmor 1325<br />
7 <strong>Perempuan</strong> adat<br />
dan spiritualitas<br />
<strong>Hak</strong> untuk beribadat menurut<br />
agama dan kepercayaannya,<br />
<strong>Hak</strong> untuk melakukan<br />
eskpresi budaya<br />
Komentar<br />
Umum Nomor<br />
30 CEDAW<br />
Pasal 18<br />
Konvensi Sipol<br />
Pasal 8,10, 25<br />
dan 26 UNDRIP<br />
Pasal 23<br />
Konvensi ILO<br />
169<br />
<strong>Pelanggaran</strong> HAM adalah “setiap perbuatan seseorang atau kelompok<br />
orang termasuk aparat Negara, baik disengaja maupun tidak disengaja<br />
atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,<br />
membatasi, dan atau mencabut hak asasi seseorang atau kelompok<br />
orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak mendapatkan