22.08.2016 Views

Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan

BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN

BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

40<br />

<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />

Kerentanan yang dialami oleh perempuan terjadi secara meluas,<br />

terus-menerus dan belum mendapatkan perhatian yang berarti<br />

dari negara. Hampir di setiap wilayah Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia perempuan - perempuan adat mengalami kekerasan,<br />

karena tidak ada pengakuan yang tegas dari Negara atas eksistensi<br />

mereka. Terjadi pembiaran kekerasan terhadap perempuan, kasuskasusnya<br />

tanpa proses hukum yang tuntas, sanksi terhadap pelaku<br />

tidak ada atau kalaupun ada bukan sanksi yang memberikan efek<br />

jera dan tak menjamin tak berulangnya kekerasan.<br />

Sementara bentuk-bentuk seperti pembunuhan, pemusnahan,<br />

perbudakan, pengusiran/ pemindahan penduduk, penganiayaan,<br />

maupun penghilangan orang secara paksa sering kali muncul<br />

<strong>dalam</strong> pengalihan dan perubahan fungsi lahan. Bentuk-bentuk di<br />

atas memenuhi kriteria yang diatur <strong>dalam</strong> Pasal 7 Statuta Roma<br />

tentang Kejahatan terhadap Kemanusiaan (crime against humanity)<br />

yang termasuk <strong>dalam</strong> kategori pelanggaran HAM berat.<br />

4. Bahwa MHA khususnya perempuan adat, baik yang muda dan tua,<br />

terutama mereka yang marginal yang secara sosial dinomorduakan<br />

harus berjuang melawan kekerasan yang mereka hadapi.<br />

Mereka mengalami situasi dimana kekerasan yang mereka hadapi<br />

itu ada di rumahnya sendiri. Kampung-kampung yang mereka<br />

tinggali adalah kampung adat yang punya sumber daya adat, alam,<br />

dan penghidupan yang luar biasa. Kehadiran perusahaan melalui<br />

konsesi kehutanan malah melahirkan pembalakan hutan.<br />

Lembaga pemerintah yang ada lebih melindungi taman<br />

nasional, ketimbang mengakui keberadaan masyarakat hukum<br />

adat. Ternyata, seluruh institusi ini tidak mengangkat derajat<br />

masyarakat hukum adat, tetapi membiarkan mereka perlahan<br />

mati di kampung halamannya sendiri yang kaya raya. Kekerasan<br />

yang dihadapi dimulai dari yang di rumah mereka sendiri.<br />

5. Peralihan fungsi hutan telah menyebabkan anak perempuan<br />

MHA tidak bisa menempuh pendidikan tinggi. Anak perempuan<br />

menghadapi kesulitan yang lebih besar, dengan peluang yang lebih<br />

rendah. Kehidupan yang semakin sulit menempatkan perempuan<br />

muda mengorbankan diri atau masuk <strong>dalam</strong> jerat perdagangan<br />

perempuan. Para calo masuk ke kampung menawarkan kerja di<br />

tempat yang jauh bahkan keluar negeri. Orang yang menawarkan<br />

ini bukan orang jauh tapi yang dekat.<br />

6. Di kampung adat, kesehatan reproduksi perempuan semakin<br />

rendah, perempuan adat mengalami penurunan perlindungan<br />

kesehatan ketika hutan yang selama ini menyediakan segala

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!