Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
44<br />
<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />
Akar keempat adalah bekerjanya kuasa eksklusi, meniadakan<br />
perempuan adat dan masyarakat adat. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh<br />
lembaga negara khususnya kementerian Lingkungan dan <strong>Kehutanan</strong>,<br />
perusahaan dan aktor di <strong>dalam</strong> masyarakat sendiri. Upaya untuk<br />
merebut tanah rakyat juga dilakukan dengan pemaksaan dan rayuan<br />
melalui relasi inti, di rumah, di kasur, juga di komunitas, serta upaya<br />
perusahaan mendekati ketua adat dengan cara mengadu domba dan<br />
bujuk rayu. Korbannya kebanyakan perempuan dan anak perempuan.<br />
Pelepasan lahan kemungkinan juga dilakukan oleh elite <strong>dalam</strong><br />
masyarakat sendiri dengan menegasikan suara dan kepentingan<br />
anggota komunitasnya.