Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
26<br />
<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />
dan dilindungi sepanjang tidak bertentangan dengan asas-asas negara<br />
hukum yang berintikan keadilan dan kesejahteraan rakyat.<br />
Pasal 30, 34 dan 35 UU HAM menegaskan bahwa setiap orang berhak<br />
atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman<br />
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Termasuk tidak<br />
boleh ditangkap, ditahan, dipaksa, dikecualikan, diasingkan, atau<br />
dibuang secara sewenang-wenang, serta berhak hidup <strong>dalam</strong> tatanan<br />
masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman, dan tenteram.<br />
Sementara hak atas kesejahteraan diatur <strong>dalam</strong> Pasal 36 dan 38 UU No.<br />
39 Tahun 1999 yang mencakup hak untuk mempunyai kepemilikan, baik<br />
sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan<br />
dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Jaminan tidak boleh dirampas<br />
miliknya dengan sewenang-wenang dan cara melawan hukum, serta<br />
hak atas pekerjaan yang layak.<br />
Pasal 3 Konvenan <strong>Hak</strong> Sipil dan Politik (SIPOL) membebankan Negara<br />
Pihak Kovenan untuk menjamin hak-hak yang sederajat dari laki-laki<br />
dan perempuan untuk menikmati semua hak sipil dan politik yang diatur<br />
<strong>dalam</strong> Kovenan SIPOL.<br />
Pasal 5 ayat 2: Tidak diperkenankan adanya suatu pembatasan atau<br />
pengurangan hak-hak asasi manusia yang mendasar diakui atau yang<br />
ada di suatu Negara yang menjadi pihak <strong>dalam</strong> Kovenan ini menurut<br />
hukum, konvensi, peraturan atau kebiasaan, dengan alasan bahwa<br />
Kovenan ini tidak mengakui hak-hak tersebut, atau mengakuinya<br />
sebagai hak yang lebih rendah sifatnya.<br />
Pasal 26 : Semua orang berkedudukan sama di hadapan hukum dan<br />
berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi apa<br />
pun. Dalam hal ini hukum harus melarang diskriminasi apa pun, dan<br />
menjamin perlindungan yang sama dan efektif bagi semua orang<br />
terhadap diskriminasi atas dasar apapun seperti ras, warna, jenis<br />
kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal-usul<br />
kebangsaan atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lain.<br />
Pasal 21 : <strong>Hak</strong> untuk berkumpul secara damai harus diakui. Tidak ada<br />
pembatasan yang dapat dikenakan terhadap pelaksanaan hak ini kecuali<br />
yang ditentukan sesuai dengan hukum, dan yang diperlukan <strong>dalam</strong><br />
suatu masyarakat demokratis untuk kepentingan keamanan nasional<br />
dan keselamatan publik, atau ketertiban umum, perlindungan terhadap