22.08.2016 Views

Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan

BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN

BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

14<br />

<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />

<strong>Perempuan</strong> adat dari MHA Pandumaan-Sipituhuta, Sumatera Utara sedang menutup jalan<br />

untuk menghalangi korporasi PT TPL (Foto: Dokumen KSPPM, 2011)<br />

b. Penggusuran MHA dari sumber<br />

penghidupannya<br />

Komnas <strong>Perempuan</strong> melihat dari ke-40 kasus tersebut terjadi<br />

penggusuran MHA dari sumber kehidupannya (hutan), secara terusmenerus,<br />

terstruktur dan besar-besaran baik melalui peraturan yang<br />

mengabaikan eksistensi MHA, seperti pengaburan tapal batas adat,<br />

perubahan fungsi hutan (menjadi Taman Nasional, Cagar Alam, konsesi<br />

<strong>Hak</strong> Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), Alokasi<br />

Penggunaan Lain (APL), atau wilayah pertambangan) tanpa konsultasi<br />

(consent) terlebih dahulu dengan MHA yang hidupnya subsisten<br />

terhadap hutan. Maupun pengabaian penyelesaian klaim antara MHA<br />

dengan pengusaha dan atau pemerintah.<br />

Kondisi ini diperburuk dengan hadirnya program transmigrasi yang<br />

mengabaikan aspek sosiologis dan budaya, juga kehadiran militer dan<br />

brimob <strong>dalam</strong> penyelesaian konflik. Pemindahan secara paksa (forced

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!