Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
BUKU-2-PELANGGARAN-HAK-PEREMPUAN-ADAT-DALAM-PENGELOLAAN-KEHUTANAN
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
REKOMENDASI<br />
47<br />
2. Rekomendasi Khusus:<br />
1) Pemerintah pusat dan daerah wajib melakukan konsultasi terbuka<br />
dengan MHA sebelum melakukan penerbitan, perpanjangan atau<br />
evaluasi atas izin-izin usaha perusahaan di wilayah MHA. Prinsip<br />
persetujuan bebas tanpa paksaan harus menjadi dasar bagi<br />
pemerintah <strong>dalam</strong> konsultasi publik. Bupati sebagai ketua tim di<br />
<strong>dalam</strong> penyusunan tata ruang dan tata batas kawasan hutan, harus<br />
memastikan partisipasi MHA termasuk perempuan adat, untuk<br />
mengakomodasi ruang hidup dan mobilitas MHA.<br />
2) Kementerian Kesehatan, Kementerian Perlindungan<br />
dan Pemberdayaan <strong>Perempuan</strong> dan Anak (KPPPA), dan<br />
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan implementasi<br />
standar layanan minimum. Bukti keberhasilan dari<br />
langkah tersebut adalah kalau tingkat kematian Ibu dapat<br />
bisa berkurang, tingkat pendidikan perempuan adat bisa<br />
meningkat, perdagangan perempuan adat di wilayah yang kaya<br />
bisa diakhiri. Negara tidak boleh lagi melakukan pembiaran,<br />
menutup mata, mengecilkan masa depan anak-anak, dan<br />
mangkir dari kewajibannya;<br />
3) Bupati harus berperan secara aktif <strong>dalam</strong> penyelesaian konflik<br />
lahan dan sumber daya alam di wilayah MHA. Ke depan, penetapan<br />
tata ruang, peruntukan wilayah hutan MHA oleh Negara/pemerintah<br />
perlu dikonsultasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat<br />
yang langsung terkena dampak, maupun yang tidak langsung<br />
terkena dampak. Pemerintah daerah juga bertanggung jawab untuk<br />
kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut dengan membangun<br />
pelayanan dasar, seperti akses kesehatan dan pendidikan. Juga<br />
meningkatkan kapasitas masyarakat <strong>dalam</strong> melihat sebuah<br />
program peningkatan perekonomian, jika AMDAL sudah ada, maka<br />
temuan-temuan <strong>dalam</strong> AMDAL perlu dikonsultasikan kepada<br />
masyarakat, termasuk segala risiko yang timbul dari aktivitas<br />
perusahaan.<br />
4) Perlu dilakukan upaya rekonsiliasi antarmasyarakat untuk<br />
penyelesaan konflik horizontal akibat perbedaan pandangan<br />
tentang kehadiran perusahaan dan konflik tumpang tindih klaim<br />
tanah adat. Juga konflik vertikal, antara masyarakat hukum adat<br />
dengan penyelenggara negara. Perlu ada upaya penyelesaian konflik<br />
secepatnya hak atas tanah yang sudah menahun secara damai<br />
dengan didasari prinsip-prinsip penghormatan dan perlindungan<br />
hak asasi manusia dari MHA termasuk pelestarian lingkungan hidup