You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
dengan kehidupan ber<strong>negara</strong>, dan kehidupan beragama dengan<br />
kehidupan masyarakat. Kehidupan keduniaan ditangani oleh<br />
<strong>negara</strong>, sedangkan kehidupan akhirat ditangani oleh para<br />
pemuka agama saja. Agama tidak berhak campur tangan<br />
terhadap persoalan politik. Agama semata-mata urusan pribadi<br />
masing-masing orang. Sebagai akibatnya, dalam ber<strong>negara</strong> kita<br />
tidak boleh membicarakan agama, dan dalam beragama kita<br />
tidak perlu mengaitkan dengan <strong>negara</strong>.<br />
Untuk kehidupan <strong>negara</strong> pada dasarnya lepas dari agama.<br />
Negara tidak mencampuri urusan agama.<br />
Contoh untuk kehidupan ber<strong>negara</strong>:<br />
Negara tidak dapat mengatur cara peribadatan agama tertentu.<br />
Contoh untuk kehidupan beragama:<br />
Agama tidak ada kaitannya dengan <strong>negara</strong>, namun tokoh-tokoh<br />
agama tidak berbuat arogan terhadap <strong>negara</strong>.<br />
3. Individualisme<br />
Individualisme adalah paham yang menganggap diri sendiri<br />
lebih penting daripada orang lain. Sebagai dampak dari<br />
kemajuan teknologi dan komunikasi, yaitu adanya sikap yang<br />
lebih memperhatikan kepentingan diri sendiri. Kebersamaan<br />
dan kegotongroyongan semakin ditinggalkan. Sebaliknya,<br />
masing-masing orang lebih menonjolkan sifat keakuannya, tidak<br />
peduli dengan kepentingan orang lain. Sebagai akibatnya,<br />
timbul persaingan yang tidak sehat, yang kuat akan menindas<br />
yang lemah.<br />
Contoh:<br />
Seorang siswa yang merasa dirinya paling pandai dan tidak<br />
peduli dengan siswa yang lain.<br />
4. Elitisme<br />
Elitisme adalah paham yang kecenderung untuk bergaya<br />
hidup tertentu dan berbeda dengan rakyat kebanyakan atau<br />
ingin berbeda dari orang banyak, dan membentuk masyarakat<br />
khusus. Kelompok ini jelas merasa lebih segalanya karena<br />
memang mereka memiliki kelebihan dalam kekuasaan,<br />
kedudukan, dan kekayaan.<br />
Sebagai <strong>negara</strong> yang sedang berpacu untuk mencapai<br />
kemajuan dalam berbagai bidang, Indonesia tidak bisa terlepas<br />
dari arus perputaran kemajuan dunia. Di tengah-tengah<br />
kemajuan di mana komunikasi semakin terbuka dan cepat,<br />
proses globalisasi semakin sesak, hubungan antarbangsa dan<br />
<strong>negara</strong> semakin meningkat, maka <strong>negara</strong> Indonesia sebagai<br />
<strong>negara</strong> yang sedang berkembang perlu mengikuti<br />
perkembangan zaman demi tercapainya pembangunan dan<br />
tujuan nasional.<br />
Gambar 1.2 Informasi yang cepat melalui<br />
komputer merupakan salah<br />
satu contoh proses globalisasi.<br />
Sumber: Warta Ekonomi, 12 Mei 2006<br />
Nilai-Nilai Luhur Pancasila 7