02.07.2013 Views

negara

negara

negara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam UU No. 10 tahun 2004 khususnya dalam Bab V:<br />

Perencanaan Penyusunan Undang-Undang, dalam Pasal 15<br />

dinyatakan:<br />

1) Perencanaan penyusunan undang-undang dilakukan dalam<br />

suatu program legislasi nasional.<br />

2) Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah dilakukan<br />

dalam suatu program legislasi daerah. Program legislasi<br />

nasional hanya memuat program penyusunan peraturan<br />

perundang-undangan tingkat pusat, sedangkan untuk<br />

tingkat daerah dikembangkan oleh program legislasi daerah.<br />

Pembentukan undang-undang melalui berbagai proses, di<br />

antaranya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 10<br />

tahun 2004, tahap-tahap pembentukan undang-undang<br />

meliputi:<br />

a. Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU), baik yang<br />

berasal dari DPR, Presiden, maupun DPD disusun<br />

berdasarkan Program Legislasi Daerah.<br />

b. RUU yang diajukan Presiden disiapkan oleh menteri atau<br />

pimpinan lembaga pemerintahan nondepartemen, sesuai<br />

dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya.<br />

c. RUU yang berasal dari DPR diusulkan oleh DPR.<br />

d. RUU yang berasal dari DPD dapat diajukan kepada DPR.<br />

e. RUU yang telah disiapkan oleh Presiden diajukan dengan<br />

surat presiden kepada pimpinan DPR.<br />

f. DPR membahas RUU dalam waktu paling lambat 60 hari<br />

sejak surat presiden diterima.<br />

g. RUU yang berasal DPR disampaikan dengan surat pimpinan<br />

DPR kepada presiden.<br />

h. Presiden menugasi menteri yang mewakili untuk membahas<br />

RUU bersama DPR dalam jangka waktu paling lambat 60<br />

hari sejak surat presiden diterima.<br />

i. Apabila dalam satu masa sidang, DPR dan presiden<br />

menyampaikan RUU dengan materi yang sama, maka yang<br />

dibahas adalah RUU yang disampaikan DPR, sedangkan<br />

RUU yang disampaikan Presiden dipakai sebagai<br />

pembanding.<br />

j. Pembahasan RUU di DPR dilakukan oleh DPR bersama<br />

presiden atau menteri yang ditugasi.<br />

k. Keikutsertaan DPR dalam pembahasan RUU hanya pada<br />

rapat komisi/panitia/alat kelengkapan DPR yang khusus<br />

menangani bidang legislasi.<br />

l. Pembahasan bersama dilakukan melalui tingkat pembicaraan<br />

yang dilakukan dalam rapat komisi/panitia/alat kelengkapan<br />

DPR yang khususnya menangani legislasi dan rapat<br />

paripurna.<br />

m. Dewan Perwakilan Daerah memberikan pertimbangan<br />

kepada DPR atas RUU tentang RUU yang berkaitan pajak,<br />

pendidikan, dan agama.<br />

Ketaatan terhadap Perundang-Undangan Nasional<br />

65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!