You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pada dasarnya, korupsi merupakan tindak kejahatan atau<br />
tindak pidana penyelewengan keuangan untuk kepentingan diri<br />
sendiri atau orang lain. Penyelenggaraan keuangan yang<br />
dimaksud adalah penyelewengan keuangan <strong>negara</strong> oleh para<br />
penyelenggara <strong>negara</strong>.<br />
Dari berbagai bentuk penyelewengan <strong>negara</strong> (korupsi) jelas<br />
merugikan <strong>negara</strong>. Kerugian <strong>negara</strong> berarti kerugian<br />
masyarakat, karena keuangan <strong>negara</strong> seharusnya dipergunakan<br />
untuk pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Apabila<br />
keuangan <strong>negara</strong> dikorupsi atau diselewengkan oleh para<br />
penyelenggara <strong>negara</strong>, berarti pelayanan dan tingkat<br />
kesejahteraan masyarakat menjadi berkurang. Maka dari itu,<br />
banyak <strong>negara</strong> yang tingkat korupsinya tinggi, masyarakatnya<br />
banyak yang miskin.<br />
Ancaman bagi penyelenggara <strong>negara</strong> yang melakukan tindak<br />
pidana korupsi diatur dalam UU No. 20 Tahun 2001 Pasal 2, 3,<br />
dan 4.<br />
Adapun bunyi pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut.<br />
Pasal 2:<br />
(1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan<br />
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu<br />
konspirasi yang dapat merugikan keuangan <strong>negara</strong> atau<br />
perekonomian <strong>negara</strong>, dipidana dengan pidana penjara<br />
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)<br />
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda<br />
paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan<br />
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).<br />
(2) Dalam hal tindakan pidana korupsi sebagaimana dimaksud<br />
dalam Ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana<br />
mati dijatuhkan.<br />
Pasal 3:<br />
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri<br />
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan<br />
kewenangan, kesempatan, atau suara yang ada padanya karena<br />
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan<br />
<strong>negara</strong> atau perekonomian <strong>negara</strong>, dipidana dengan pidana<br />
penjara seumur hidup dan pidana penjara paling sedikit 1 (satu)<br />
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun penjara dan atau<br />
denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)<br />
dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).<br />
Pasal 4:<br />
Pengembalian kerugian <strong>negara</strong> atau perekonomian <strong>negara</strong><br />
tidak menghentikan dipidananya pelaku tindakan pidana<br />
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.<br />
Dari berbagai pasal tersebut harus berusaha dilakukan<br />
sungguh-sungguh demi menjamin kehidupan <strong>negara</strong> yang<br />
aman, tertib, dan sentosa. Untuk itu, mari kita berharap tetap<br />
menjaga kekayaan milik <strong>negara</strong> kita ini. Sebab, apabila kita tidak<br />
saling menjaga akan merugikan generasi yang akan datang.<br />
Ketaatan terhadap Perundang-Undangan Nasional<br />
Wawasan<br />
Independen adalah lembaga yang<br />
dalam melaksanakan tugas dan<br />
kewenangannya bebas dari<br />
pengaruh kekuasaan eksekutif,<br />
legislatif, yudikatif, dan lembaga<br />
<strong>negara</strong> lainnya.<br />
79