Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tuhan, orang-perseorangan, <strong>negara</strong>, masyarakat, dan<br />
menyangkut pula kemerdekaan menyatakan pendapat<br />
dalam usaha mencapai kehidupan yang layak sesuai dengan<br />
hak-hak dasar manusia.<br />
Contoh: Membantu orang lain sesuai dengan kemampuan<br />
yang dimilikinya.<br />
Kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa<br />
Indonesia, bersumber dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa.<br />
Manusia adalah makhluk pribadi anggota masyarakat dan<br />
sekaligus sebagai hamba Tuhan. Hakikat pengertian di atas<br />
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea pertama:<br />
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala<br />
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia<br />
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan<br />
perikemanusiaan dan perikeadilan ...”. Selanjutnya dapat<br />
dilihat penjabarannya dalam Pasal 27, 28, 29, dan 30 UUD<br />
1945.<br />
3) Persatuan Indonesia<br />
Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh tidak<br />
terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertian<br />
bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam<br />
menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga<br />
ini mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik,<br />
ekonomi, sosial budaya, dan keamanan. Persatuan Indonesia<br />
ialah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia,<br />
yang bersatu karena didorong oleh keinginan untuk<br />
mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah<br />
<strong>negara</strong> yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia<br />
merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa<br />
Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan<br />
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan<br />
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta<br />
mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.<br />
Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham<br />
kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang<br />
Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena<br />
itu, paham kebangsaan Indonesia tidak sempit (chauvinistis),<br />
tetapi menghargai bangsa lain. Nasionalisme Indonesia<br />
mengatasi paham golongan, suku bangsa, serta keturunan.<br />
Hal ini sesuai dengan isi alinea keempat Pembukaan UUD<br />
1945 yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk<br />
membentuk suatu pemerintahan <strong>negara</strong> Indonesia yang<br />
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah<br />
Indonesia ...”.<br />
Selanjutnya dapat dilihat penjabarannya dalam Batang Tubuh<br />
UUD 1945 Pasal 1, 32, 35, dan 36.<br />
Gambar 1.10 Perilaku seperti donor darah<br />
merupakan per-wujudan dari<br />
pengamalan sila ke–2.<br />
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk<br />
Pelajar<br />
Nilai-Nilai Luhur Pancasila 23