Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Menurut Guthrie, “hukuman” memegang peranan penting <strong>dalam</strong> proses belajar. Skinner<br />
tidak percaya pada asumsi Guthrie ini karena tiga alasan, Pertama, pengaruh hukuman<br />
terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara. Kedua, dampak psikologis yang<br />
buruk mungkin akan terkondisi dan menjadi bagian dari jiwa si terhukum bila hukuman<br />
berlangsung lama. Ketiga, hukuman mendorong si terhukum mancari cara lain (meskipun salah<br />
dan buruk) agar ia terbebas dari “hukuman”. Dengan kata lain hukuman dapat mendorong si<br />
terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk daripada kesalahan pertama<br />
yang diperbuatnya.<br />
Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Hal ini tidak<br />
sama dengan hukuman. Ketidaksamaan tersebut adalah bila hukuman harus diberikan (sebagai<br />
stimulus) agar respon yang timbul berbeda dari biasanya ada, sedangkan “penguat negatif”<br />
(sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi semakin kuat. Misalnya<br />
seorang mahasiswa perlu dihukum untuk suatu kesalahan yang dibuatnya (teori Guthrie). Jika<br />
mahasiswa masih bandel, maka hukuman harus ditambah. Tetapi jika sesuatu yang tidak<br />
mengenakkan si mahasiswa itu dikurangi (bukan malah ditambah), dan pengurangan ini<br />
mendorong mahasiswa itu untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut<br />
“penguat negatif” (Teori Skinner).<br />
Lawan dari penguat negatif adalah “penguat positif” (positive reinforcement).<br />
Keduanya bertujuan memperkuat respon. Namun bila penguat positif harus ditambah maka<br />
penguat negatif harus dikurangi agar memperkuat respon.<br />
Aliran kognitif<br />
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Bagi<br />
penganut aliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.<br />
Belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Teori ini sangat erat berhubungan<br />
dengan teori Sibernetik. Pada masa awal mulai diperkenalkannya teori ini, para ahli mencoba<br />
menjelaskan bagaimana mahasiswa mengolah stimulus dan bagaimana mahasiswa tersebut<br />
dapat sampai ke respon tertentu. Namun lamban laut perhatian tersebut mulai bergeser. Saat<br />
ini perhatian mereka terpusat pada proses bagaimana suatu ilmu yang baru berasimilasi