Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
lebih tertarik pada kerja otak, teori kognitif lebih tertarik kepada hasil kerja otak itu. Seperti kata<br />
seorang pakar kognitif “untuk menemukan perhitungan akar 437, apakah kita perlu tahu lebih dahulu<br />
bagaimana sebuah kalkulator bekerja?” Jelasnya untuk mengembangkan suatu teori belajar, kita tak<br />
harus mengetahui seluk beluk kerja otak kita sampai ke detil-detilnya.<br />
B. Motivasi<br />
Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliott et al (2000), motivasi didefinisikan sebagai kondisi<br />
internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita menuju tujuan tertentu, dan<br />
membuat kita tetap tertarik <strong>dalam</strong> kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan<br />
sebagai dorongan internal dan eksternal <strong>dalam</strong> diri seseorang yang diindikasikan dengan (1) adanya<br />
hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan<br />
kegiatan, (3) adanya harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) adanya<br />
lingkungan yang baik, dan (6) adanya kegiatan yang menarik. Motivasi adalah tentang apa yang<br />
membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999). Motivasi merupakan akibat dari<br />
interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004). Motivasi menjadi suatu kekuatan,<br />
tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan <strong>dalam</strong> diri individu untuk<br />
bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).<br />
Teori Motivasi<br />
Dari beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg (2001), mengklasifikasikan motivasi ke <strong>dalam</strong>