Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
Pendidikan dalam Keperawatan - Fakultas Keperawatan - Unair
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
- Perangkaian (melakukan beberapa gerak sekaligus secara benar)<br />
- Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)<br />
3. Afektif, yang terdiri dari lima tingkatan :<br />
- Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)<br />
- Merespon (aktif berpartisipasi)<br />
- Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu)<br />
- Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayai)<br />
- Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup)<br />
Taksonomi Bloom, seperti yang telah kita ketahui berhasil memberi inspirasi kepada banyak pakar<br />
lain untuk mengembangkan teori-teori belajar dan pembelajaran. Pada tingkatan yang lebih praktis,<br />
taksonomi ini telah banyak membantu praktisi pendidikan untuk memformulasikan tujuan-tujuan<br />
belajar <strong>dalam</strong> bahasa yang mudah dipahami, operasional, serta dapat diukur. Dari beberapa taksonomi<br />
belajar, mungkin taksonomi Bloom inilah yang paling popular. Selain itu teori Bloom ini juga banyak<br />
dijadikan pedoman untuk membuat butir-butir soal ujian, bahkan oleh orang-orang yang sering<br />
mengkritik taksonomi tersebut.<br />
Kolb<br />
yaitu :<br />
Sementara itu, seorang ahli lain yang bernama Kolb membagi tahapan belajar menjadi empat<br />
1. Pengalaman konkrit<br />
2. Pengalaman aktif dan reflektif<br />
3. Konseptualisasi<br />
4. Eksperimentasi aktif<br />
Pada tahap paling dini <strong>dalam</strong> proses belajar, seorang mahasiswa hanya sekedar mampu ikut mengalami<br />
suatu kejadian. Dia belum mempunyai kesadaran tentang hakekat kejadian tersebut. Dia pun belum