04.11.2014 Views

Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab V<br />

<strong>Kebijakan</strong> <strong>Desentralisasi</strong> <strong>Fiskal</strong><br />

GRAFIK. V.5<br />

PETA DANA ALOKASI UMUM PER PROVINSI DI INDONESIA*)<br />

TAHUN 2009 - 2010<br />

25.000<br />

miliar rupiah<br />

20.000<br />

15.000<br />

10.000<br />

5.000<br />

Uraian<br />

2009 2010<br />

Daerah Jumlah % Daerah Jumlah %<br />

Total 33 186.414,10 100 33 192.490,34 100<br />

Tertinggi Jatim 20.854,97 11,19 Jatim 21.290,50 11,06<br />

Terendah DKI 0,00 0,00 DKI 0,00 0,00<br />

Rata-Rata 33 5.648,91 - 33 5.833,04 -<br />

2009 2010<br />

0<br />

*) Akumulasi Jumlah Dana yang dialokasikan untuk Pemerintah Provinsi<br />

dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bersangkutan<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

ini dapat dilihat dari jumlah penerima DAK pada tahun 2005, yaitu dari 377 kabupaten/<br />

kota dan 2 Provinsi pada tahun 2005, menjadi 485 kabupaten/kota dan 32 provinsi pada<br />

tahun 2010.<br />

Adapun sebaran DAK untuk pemerintah daerah se-provinsi di Indonesia disajikan pada<br />

Grafik V.6 di bawah. Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa untuk tahun 2009 dan<br />

2010, daerah yang menerima DAK tertinggi adalah daerah se-provinsi Jawa Timur dan<br />

Jawa Tengah dengan proporsi masing-masing sama sebesar 8,65 persen dan 9,32 persen<br />

terhadap total penerimaan DAK seluruh daerah.<br />

Selain Dana Perimbangan, juga dialokasikan Dana Otsus dan Penyesuaian. Dana Otsus<br />

dialokasikan untuk Provinsi Papua dengan nilai setara 2 persen dari pagu DAU nasional<br />

selama 20 tahun, yang diutamakan untuk mendanai pendidikan dan kesehatan. Selain itu,<br />

diberikan juga dana tambahan untuk pembangunan infrastruktur yang besarnya ditetapkan<br />

antara Pemerintah dan DPR berdasarkan usulan provinsi setiap tahun. Sementara itu, Dana<br />

Otsus juga dialokasikan untuk Provinsi NAD dengan nilai setara 2 persen dari pagu DAU<br />

nasional selama 15 tahun, untuk tahun ke-16 hingga ke-20 menjadi sebesar 1 persen dari<br />

pagu DAU nasional.<br />

Selanjutnya, Dana Penyesuaian sampai dengan tahun 2007, terutama dialokasikan berupa<br />

Dana Penyeimbang kepada daerah yang menerima DAU lebih kecil dari DAU yang diterima<br />

tahun sebelumnya, sehingga DAU yang diterima minimal sama dengan DAU yang diterima<br />

tahun sebelumnya. Pengalokasian Dana Penyeimbang tersebut bertujuan agar penerapan<br />

formula DAU tidak menimbulkan adanya daerah yang memperoleh DAU lebih kecil dari<br />

DAU tahun sebelumnya, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip non-hold harmless. Dalam<br />

perkembangannya, pada tahun 2009 kebijakan non-hold harmless telah dihapuskan.<br />

V-10 Nota Keuangan dan RAPBN 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!