Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Kebijakan</strong> <strong>Desentralisasi</strong> <strong>Fiskal</strong><br />
Bab V<br />
Urutan berikutnya ditempati<br />
masing-masing oleh fungsi kesehatan<br />
dan pelayanan umum. Urutan<br />
terakhir adalah fungsi lainnya yang<br />
merupakan gabungan dari fungsi<br />
ekonomi, lingkungan hidup,<br />
ketentraman dan ketertiban,<br />
perumahan dan fasilitas umum,<br />
pariwisata dan budaya, serta<br />
perlindungan sosial. Pertumbuhan<br />
total belanja APBD provinsi per fungsi<br />
dapat dilihat pada Tabel V.10.<br />
Belanja per fungsi pada total APBD<br />
kabupaten dan kota juga mengalami<br />
perkembangan serupa. Pertumbuhan<br />
rata-rata belanja untuk Fungsi<br />
Pendidikan hampir mendekati 21<br />
persen. Porsi belanja untuk total<br />
TABEL V. 10<br />
TOTAL ALOKASI BELANJA APBD PROVINSI PER FUNGSI<br />
TAHUN 2007 dan 2009<br />
(miliar rupiah)<br />
% thd Total<br />
No. Fungsi 2007 2009 Belanja Pertumbuhan<br />
Rata-rata (%)<br />
2007 2009<br />
1 Pelayanan Umum 32.251,6 51.088,5 53,0 56,8 25,9<br />
2 Pendidikan 4.524,6 10.551,6 7 ,4 11,7 52,7<br />
3 Kesehatan 4.055,0 8.099,1 6,7 9,0 41,3<br />
4 Lainnya 19.995,8 20.241,9 32,9 22,5 0,6<br />
Sumber: Kementerian Keuangan<br />
TABEL V. 11<br />
TOTAL ALOKASI BELANJA APBD KABUPATEN DAN KOTA PER FUNGSI<br />
TAHUN 2007 dan 2009<br />
(miliar rupiah)<br />
% thd Total<br />
No. Fungsi 2007 2009<br />
Belanja Pertumbuhan<br />
Rata-rata (%)<br />
2007 2009<br />
1 Pelayanan Umum 77.333,67 93.593,84 30,53 28,92 10.01<br />
2 Pendidikan 69.589,85 101.046,70 27,48 31,22 20.50<br />
3 Kesehatan 24.606,03 29.697,56 9,71 9,18 9.86<br />
4 Lainnya 81.754,56 99.292,18 32,28 30,68 10.21<br />
Sumber: Kementerian Keuangan<br />
Fungsi Pendidikan pada APBD kabupaten dan kota sudah sesuai dengan Undang-Undang<br />
bidang Pendidikan yang pada tahun 2007 sebesar 27,48 persen kemudian meningkat menjadi<br />
31,22 persen pada tahun 2009. Urutan berikutnya ditempati masing-masing oleh Fungsi<br />
Lainnya dan Fungsi Pelayanan Umum. Sementara itu, Fungsi Kesehatan mengalami<br />
pertumbuhan rata-rata sebesar 9,86 persen. Pertumbuhan total belanja APBD kabupaten<br />
dan kota per fungsi dapat dilihat pada Tabel V.11.<br />
5.2.6 Implikasi <strong>Desentralisasi</strong> <strong>Fiskal</strong> terhadap Perkembangan<br />
Ekonomi Daerah<br />
<strong>Desentralisasi</strong> fiskal di Indonesia dilakukan dengan pemberian diskresi belanja daerah yang<br />
luas dengan didukung oleh pendanaan transfer dari pusat dan penguatan local taxing power.<br />
<strong>Desentralisasi</strong> fiskal diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaran<br />
pemerintahan dan pelayanan publik di daerah. Hal ini dikarenakan dekatnya tingkatan<br />
pemerintahan yang memberikan layanan dengan masyarakat yang dilayaninya, sehingga<br />
pemerintah daerah memahami kebutuhan dan prioritas daerah mereka. Selanjutnya,<br />
peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan akan mendorong semakin baiknya<br />
akses layanan publik dan pada akhirnya akan mendorong perekonomian daerah serta<br />
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<br />
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah<br />
satu indikator outcome yang lazim digunakan adalah pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor<br />
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah tingkat konsumsi, investasi,<br />
ketenagakerjaan, dan multiplier effect dari belanja pemerintah, serta kegiatan perdagangan<br />
daerah.<br />
Pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi nasional adalah 6,1 persen. Pada Grafik V.9<br />
terlihat bahwa terdapat 14 provinsi yang tingkat pertumbuhan ekonominya di atas<br />
pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, pada tahun 2009, dengan pertumbuhan<br />
ekonomi nasional sebesar 4,55 persen terdapat 22 provinsi yang berada di atas pertumbuhan<br />
Nota Keuangan dan RAPBN 2011<br />
V-21