Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Kebijakan Desentralisasi Fiskal - Direktorat Jenderal Anggaran ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Bab V<br />
<strong>Kebijakan</strong> <strong>Desentralisasi</strong> <strong>Fiskal</strong><br />
mandiri, melainkan masih menggunakan data sebelum pemekaran, yang kemudian<br />
diperhitungkan secara proporsional berdasarkan data penduduk, data luas wilayah, dan<br />
jumlah PNSD dari daerah induk dan daerah pemekaran. Pada tahun 2011, daerah pemekaran<br />
tersebut akan mendapatkan DAU dengan perhitungan sesuai dengan basis data perhitungan<br />
secara mandiri.<br />
5.3.1.1.3 Dana Alokasi Khusus (DAK)<br />
DAK merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu<br />
untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai<br />
dengan prioritas nasional. Sementara itu, DAK dimaksudkan untuk membantu daerah<br />
tertentu dalam mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat<br />
dalam rangka mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran<br />
prioritas nasional.<br />
Arah kebijakan umum DAK tahun 2011 ditujukan untuk:<br />
(1) mendukung program yang menjadi prioritas nasional sesuai kerangka pengeluaran<br />
jangka menengah (medium term expenditure framework) dan penganggaran berbasis<br />
kinerja (performance based budgeting);<br />
(2) membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relatif rendah dalam<br />
membiayai pelayanan publik sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka<br />
pemerataan pelayanan dasar publik; dan<br />
(3) meningkatkan penyediaan data-data teknis, koordinasi pengelolaan DAK secara utuh<br />
dan terpadu di pusat dan daerah, sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang<br />
didanai APBN dan APBD, serta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan<br />
kegiatan DAK di daerah.<br />
Berdasarkan identifikasi kebutuhan DAK untuk mendukung pencapaian prioritas nasional<br />
2011, serta dengan memperhatikan kebijakan DAK dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP 2011,<br />
maka bidang yang direncanakan untuk didanai dari DAK Tahun 2011 adalah sebagai berikut:<br />
(1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Keluarga Berencana; (4) Infrastruktur Jalan; (5)<br />
Infrastruktur Irigasi; (6) Infrastruktur Air Minum; (7) Infrastruktur Sanitasi; (8) Prasarana<br />
Pemerintahan Daerah; (9) Kelautan dan Perikanan; (10) Pertanian; (11) Lingkungan Hidup;<br />
(12) Kehutanan; (13) Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal; (14) Sarana Perdagangan;<br />
(15) Transportasi Perdesaan; (16) Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan; (17) Listrik<br />
Perdesaan; (18) Perumahan dan Permukiman; serta (19) Keselamatan Transportasi Darat.<br />
Sejalan dengan arah kebijakan umum DAK, kebijakan dan ruang lingkup kegiatan DAK<br />
untuk masing-masing bidang diarahkan antara lain untuk:<br />
1. Pendidikan, diarahkan untuk meningkatkan pelaksanaan Program Wajib Belajar<br />
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, untuk memastikan semua anak Indonesia dapat<br />
mengikuti pendidikan dasar yang bermutu, dan meningkatkan mutu pendidikan dasar<br />
melalui penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan yang lebih baik dan<br />
lengkap untuk memenuhi SPM, serta secara bertahap memenuhi Standar Nasional<br />
Pendidikan. Lingkup kegiatannya diprioritaskan untuk rehabilitasi ruang kelas SD/SDLB<br />
dan SMP/SMPLB yang rusak sedang dan berat.<br />
2. Kesehatan, diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan<br />
primer, sekunder, dan tersier dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu<br />
V-34 Nota Keuangan dan RAPBN 2011