30.01.2015 Views

Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional

Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional

Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

laporan akhir<br />

E. Metode Pengkajian<br />

Pengkajian hukum merupakan kegiatan menginventarisir<br />

permasalahan dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dari berbagai<br />

aspek maupun disiplin ilmu (interdisipliner). Pengkajian <strong>Hukum</strong> yang<br />

berlangsung selama 6 (enam) bulan ini akan dilaksanakan melalui<br />

pendekatan secara studi kepustakaan yakni dengan menganalisis data<br />

sekunder yang terkait dengan sengketa tanah dan penyelesaiannya<br />

termasuk peluang penyelesaian sengketa tanah melalui pengadilan adat.<br />

Selain dengan studi kepustakaan, data juga didapatkan melalui wawancara<br />

dengan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Bagir Manan<br />

sebagai Ahli <strong>Hukum</strong> Tata Negara , Abdurrahman (Hakim Agung), Nurhasan<br />

Ismail (Guru besar <strong>Hukum</strong> Agraria Fakultas <strong>Hukum</strong> Universitas<br />

Gajahmada), dan Erasmus Cahyadi (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).<br />

Analisis hukum dilakukan dengan teknik analisis yuridis kualitatif. Dalam<br />

analisis ini, kandungan asas dan pasal–pasal relevan dipaparkan dan<br />

selanjutnya diinterpretasi dengan metode otentik, 13 gramatikal, 14 dan<br />

teleologis. 15 Interpretasi dengan metode otentik diperlukan untuk<br />

mengetahui makna orisinil (genuine) berdasarkan ketentuan undangundang<br />

yang bersangkutan. Sementara dengan metode gramatikal akan<br />

menguatkan dalam memahami undang-undang menurut arti perkataan<br />

13 Penafsiran otentik, adalah penafsiran berdasarkan ketentuan undang-undang<br />

yang bersangkutan. Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Penafsiran dan Konstruksi <strong>Hukum</strong>,<br />

Alumni, Bandung, 2000, hlm. 11.<br />

14 Penafsiran gramatikal yaitu menafsirkan undang-undang menurut arti perkataan<br />

(istilah), ibid, hlm. 9.<br />

15 Penafsiran teleologis, yaitu menafsirkan undang-undang menurut cara tertentu<br />

sehingga undang-undang itu dapat dijalankan dengan keadaan sekarang dalam<br />

masyarakat. Bisa disebut penafsiran sosiologis, ibid.<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!