Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional
Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional
Download - Badan Pembinaan Hukum Nasional
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
laporan akhir<br />
(KBPN) Nomor 5 Tahun 1999 pada tanggal 24 Juni 1999, dengan<br />
menetapkan pedoman penyelesaian masalah hak ulayat masyarakat hukum<br />
adat, sejalan dengan otonomi daerah berdasarkan Pasal 2 ayat (9) Undangundang<br />
Nomor 32 Tahun 2004 bahwa negara mengakui dan menghormati<br />
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hal tradisionalnya<br />
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan kemasyarakatan<br />
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepmen tersebut<br />
berkaitan dengan penentuan ada tidaknya<br />
hak ulayat dalam suatu<br />
masyarakat hukum adat sekaligus bagaimana hak ulayat tersebut diatur.<br />
Penentuan mengenai eksistensi hak ulayat diatur di dalam pasalpasal<br />
5 dan pasal 6 Keputusan Menteri Agraria Nomor 5 Tahun 1999 yang<br />
menentukan :<br />
Pasal 5 :<br />
(1) Penelitian dan penentuan masih adanya hak ulayat sebagaimana<br />
dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh pemerintah daerah<br />
dengan mengikut-sertakan para pakar hukum adat, masyarakat<br />
hukum adat yang ada di daerah yang bersangkutan, lembaga<br />
swadaya masyarakat dan instansi-instansi yang mengelola sember<br />
daya alam.<br />
(2) Keberadaan tanah ulayat masyarakat hukum adat yang masih ada<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyataklan dalam peta<br />
dasar pendaftaran tanah dengan membubuhkan suatu tanda<br />
kartoggrafi dan apabila memungkinkan menggambarkan batasbatasnya<br />
serta mencatatnya dalam daftar tanah.<br />
Sedangkan dalam Pasal 6 disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut<br />
mengenai pelaksanaan Pasal 5 diatur dengan Peraturan Daerah yang<br />
bersangkutan.<br />
Sebagai tindak lanjut pengaturan beberapa daerah mengeluarkan<br />
Peraturan Daerah tentang Hak Ulayat ini, antara lain :<br />
39