07.06.2015 Views

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

agama—dan tidak selamanya merupakan wajahnya yang terpenting.<br />

Maka model liputan di atas, sekalipun didasarkan<br />

atas peristiwa yang benar terjadi, dipandang tidak adil terhadap<br />

agama. Apalagi jika diingat bahwa tradisi agamaagama,<br />

selain memiliki ajaran (yang memang bisa, dan sering,<br />

disalahgunakan) yang menyerukan perdamaian, juga memiliki<br />

sederet tokoh yang telah terbukti mau dan berani berkorban,<br />

bahkan dengan jiwa mereka, untuk memperjuangkan ajaran<br />

itu. Sebutlah nama-nama seperti Mahatma Gandhi (Hindu),<br />

Martin Luther King Jr. (Kristen), Malcolm X (Islam), Ibu<br />

Theresa (Katolik), dan Dalai Lama (Budha). Agar adil, pemberitaan<br />

mengenai kekerasan agama seharusnya mengungkap<br />

pula akar-akar terjadinya kekerasan itu, oleh para aktor<br />

agama di sebuah lingkungan sosial, ekonomi dan politik<br />

tertentu. Tetapi persis konteks inilah yang seringkali absen.<br />

Alasan lainnya terkait dengan semacam strategi kampanye<br />

penyebaran nilai-nilai anti-kekerasan: model peliputan<br />

itu dianggap tidak berorientasi kepada pengupayaan perdamaian,<br />

atau setidak-tidaknya lebih merugikan daripada<br />

menguntungkannya. Model itu kemungkinan besar hanya<br />

akan memancing munculnya kekerasan tandingannya; menjadi<br />

unsur yang ikut merakit terbentuknya budaya dan lingkaran<br />

kekerasan. Banyak sekali contoh yang memperlihatkan bagaimana<br />

seorang atau sekelompok agamawan yang semula berwawasan<br />

pluralis, sedikitnya inklusivis, beralih menjadi sebaliknya,<br />

berwawasan eksklusif dan bersikap ekstrem, karena<br />

deraan informasi yang dangkal dan tidak lengkap mengenai<br />

kekerasan yang dilakukan terhadap rekan-rekannya seiman<br />

156<br />

Rizal Panggabean dan Ihsan Ali-Fauzi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!