07.06.2015 Views

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

memperoleh potretnya yang benar, lengkap, sebagai dasar bagi<br />

perumusan agenda dan strategi kerja ke arah upaya-upaya<br />

perdamaian di masa depan. Dalam hal ini, kabar buruk yang<br />

benar harus dipandang sebagai lebih baik ketimbang kabar<br />

baik yang palsu.<br />

Dengan ancang-ancang itu, kita memiliki tiga gugus pertanyaan<br />

besar yang harus dijawab di sini. Pertama, dalam<br />

kondisi apa saja para aktor agama yang militan melakukan<br />

aksi-aksi kekerasan atas nama agama? Kedua, sebaliknya,<br />

dalam kondisi apa pula para aktor agama menolak aksiaksi<br />

kekerasan dan menentang komitmen aktor agama yang<br />

ekstremis atau militan untuk menggunakan kekerasan sebagai<br />

sebuah tugas suci atau sebuah privelese keagamaan? Dan<br />

ketiga, dalam kondisi apa pula para aktor agama yang memiliki<br />

komitmen kepada perdamaian dan aksi-aksi tanpa kekerasan<br />

dapat mengembangkan diri menjadi para agen pembangun<br />

perdamaian (peace builder)?<br />

Dalam The Ambivalence of the Sacred (2000), Scott<br />

Appleby mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.<br />

Menurutnya, kekerasan keagamaan tejadi ketika para pemimpin<br />

ekstremis agama tertentu, dalam reaksi mereka<br />

terhadap apa yang mereka pandang sebagai ketidakadilan<br />

dalam sebuah lingkungan struktural suatu masyarakat, berhasil<br />

memanfaatkan argumen-argumen keagamaan (atau etniskeagamaan)<br />

untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap<br />

kelompok lain. Penolakan keagamaan terhadap berbagai<br />

kekuatan ektremisme dimungkinkan jika para pemimpin agama<br />

berhasil menumbuhkan militansi anti-kekerasan (non-violent<br />

164<br />

Rizal Panggabean dan Ihsan Ali-Fauzi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!