Merawat Kebersamaan - Democracy Project
Merawat Kebersamaan - Democracy Project
Merawat Kebersamaan - Democracy Project
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
Kalaupun pemerintah hendak campur tangan di bidang<br />
kebebasan beragama, maka intervensi tersebut adalah dalam<br />
rangka menegakkan keselamatan publik dan ketertiban umum,<br />
lebih-lebih jika kelompok yang mengatasnamakan agama dengan<br />
sengaja mengancamnya dengan tindakan kekerasan.<br />
Begitu pula, eksistensi lembaga-lembaga yang lain harus<br />
ditimbang dari sudut ini. Sebagai contoh, badan koordinasi<br />
pengawasan aliran kepercayaan (Bakorpakem) dan Majelis<br />
Ulama Indonesia (MUI) didukung dan dibenarkan kalau melindungi<br />
kebebasan beragama, antidiskriminasi, dan mendorong<br />
kesetaraan warga yang berasal dari berbagai latarbelakang<br />
keyakinan dan agama. Kalau tidak, maka lembagalembaga<br />
ini bermasalah.<br />
Kedua, pentingnya memperbaiki distorsi di dalam sektor<br />
keamanan di negeri kita, khususnya yang ditimbulkan milisi<br />
dan preman, baik yang bermotif agama atau bukan. Di masa<br />
lalu, kelompok milisi, termasuk yang berjubah agama, digunakan<br />
untuk melakukan tugas-tugas kotor yang tidak<br />
ingin dilakukan sendiri oleh pihak lain yang memesan dan<br />
menyuruhnya.<br />
Misalnya, di akhir Orde Baru, preman dan milisi dikerahkan<br />
menyerbu markas PDI pimpinan Megawati yang<br />
tidak disukai rejim yang berkuasa. Milisi atau pamswakarsa<br />
digunakan sebagai kekuatan untuk menandingi mahasiswa<br />
yang melancarkan demonstrasi besar-besaran pada saat jatuhnya<br />
Orde Baru. Dengan kata lain, penggunaan milisi terkait<br />
dengan konfrontasi kekuasaan yang tidak demokratis dan<br />
legal. Tentu saja, milisi juga dapat digunakan untuk tujuan<br />
<strong>Merawat</strong> <strong>Kebersamaan</strong><br />
43