07.06.2015 Views

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

Merawat Kebersamaan - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

makin disucikan; sedang kelompok lain, “mereka”, dilecehken<br />

dan disetankan.<br />

Lalu, ketiga, dalam situasi genting, kedua hal di atas—<br />

fungsi agama sebagai pemberi identitas diri dan kelompok, dan<br />

narasi yang menopangnya—dapat berkembang lebih jauh ke<br />

dalam apa yang mencirikan pola utama kekerasan keagamaan<br />

selama ini, yaitu pemberian legitimasi kepada penggunaan<br />

kekerasan (bersenjata) dalam jihad besar, “perjuangan suci”,<br />

melawan kelompok-kelompok lain, kelompok “mereka”. Pemberian<br />

legitimasi ini dapat berlangsung dalam berbagai cara,<br />

misalnya: (i) seruan formal kepada tradisi kegamaan tertentu,<br />

yang menunjukkan situasi-situasi khusus di mana penggunaan<br />

kekerasan dapat dibenarkan; (ii) penguatan narasi-narasi<br />

yang menunjukkan kejahatan dan kebengisan kelompok lain,<br />

kelompok “mereka”, yang mengancam keselamatan kelompok<br />

“kita”; dan (iii) rujukan kepada sebuah misi suci keagamaan<br />

tertentu di mana tindakan militeristik, setidaknya dalam<br />

situasi tententu, dapat dibenarkan.<br />

Lalu, bagaimanakah sebuah aksi kekerasan (bersenjata)<br />

pada akhirnya dapat dibenarkan oleh agama? Inilah sebab<br />

keempat mengapa gama secara intrinsik potensial melahirkan<br />

kekerasan: karena komunitas agama tertentu, “kita”, pada<br />

akhirnya memerlukan sebuah ruang dan wilayah dimana<br />

“kita” bisa unggul dan mendominasi.<br />

Kalau kita lihat sejarah sekilas saja, akan tampak jelas<br />

bahwa ambiguitas di atas adalah hard facts yang sulit ditolak.<br />

Karenanya, hal itu mestinya tidak telalu mengagetkan atau<br />

mengecewakan siapapun. Kenyataan itu juga tidak perlu mem-<br />

162<br />

Rizal Panggabean dan Ihsan Ali-Fauzi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!