10.07.2015 Views

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Maryanti dan Rosmiani, Keluarga Bercerai dan Intensitas...suami yang akan menceraikan istrinya itu dengankata-kata yang jelas.Dari definisi di atas dapat dilihat bahwaperceraian merupakan putusnya hubunganperkawinan yang sah, yang selama ini telahterbina. Perceraian terkadang dianggapmalapetaka karena perceraian dapat memutuskansilaturahim antara suami istri dan keluargamasing-masing dan dapat mengguncangkankestabilan jiwa anak dan menggelisahkanmasyarakat.Klasifikasi perceraian dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa:a. Perkawinan antara suami dan istri dapatputus karena:1. Kematian2. Perceraian, dan3. Atas putusan pengadilan.“Mengungkai (melepaskan) ikatanperkawinan dan mengakhiri hubungansuami dan istri (Said, 1994: 2).b. Putusnya perkawinan yang disebabkankarena perceraian dapat terjadi karena talakatau berdasarkan gugatan perceraian.Cerai talak, yaitu bagi mereka yangmelangsungkan perkawinannya menurut agamaIslam. Maksud perceraiannya dapat diajukankepada pengadilan agama di tempat merekabertempat tinggal. Cerai gugat, yaitu bagi merekayang melangsungkan perkawinannya menurutagamanya dan kepercayaanya selain agama Islamdan bagi seorang istri yang melangsungkanperkawinannya menurut agama Islam gugatperceraianya dapat diajukan pada pengadilannegeri/agama di mana mereka tinggal.Adapun menurut Djamil Latif dalamagama Islam klasifikasi putusnya ikatanperkawinan disebabkan;1. Kematian suami atau istri,2. Oleh perceraian karena;a. Tindakan pihak suamib. Tindakan pihak istric. Persetujuan kedua belah pihakd. Keputusan hakimPerceraian dapat terjadi bila seseorangyang akan bercerai mempunyai alasan-alasanyang kuat untuk bercerai, bahkan antara suamidan istri tidak akan dapat hidup rukun lagisebagai suami istri. Adapun alasan-alasanperceraian (Pasal 116) antara lain adalah:1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadipemabuk, pemadat, penjudi, dan lainsebagainya yang sukar disembuhkan.2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lainselama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izinpihak lain dan tanpa alasan yang sah ataukarena hal lain di luar kemampuannya.3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih beratsetelah perkawinan berlangsung.4. Salah satu pihak melakukan kekejaman ataupenganiayaan berat yang membahayakanpihak lain.5. Salah satu pihak mendapat cacat badan ataupenyakit dengan akibat tidak dapatmenjalankan kewajiban sebagai suami atauistri.6. Antara suami istri terus menerus terjadiperselisihan dan pertengkaran dan tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam rumahtangga.Sesuai dengan undang-undang, batalnyaperkawinan serta sahnya perceraian hanya dapatdibuktikan dengan keputusan pengadilan agamauntuk orang-orang Islam dan pengadilan negeriuntuk orang-orang non-Islam. Namun sebagianmasyarakat untuk proses perceraian lebihmemilih menggunakan hukum adat atau memilihmenggunakan proses perceraian dengan carakekeluargaan. Di mana dalam proses perceraianini pihak adat menjadi saksi putusnya perkawinanpasangan ini, begitu juga perceraian dengan carakekeluargaan akan dianggap sah apabila adakesepakatan berpisah dari suami dan istri yangdiketahui oleh keluarga kedua belah pihak,dengan alasan-alasan yang diterima. Walaupunproses ini sebenarnya tidak diakui oleh negara.Perceraian baik secara resmi maupunsecara tidak resmi berdampak negatif bagipasangan yang bercerai, lingkungan, dan yangpaling terasa berat dampaknya terjadi pada anak.Adapun dampak perceraian itu sendiri dapatmenyebabkan:1 Anak mempunyai kemarahan, frustasi dandia mau melampiaskanya, dan pelampiasannyaadalah dengan melakukan hal-hal yangberlawanan dengan peraturan-peraturan,memberontak, dan lain sebagainya.2 Bila anak tinggal dengan ibu, anakkehilangan figur otoritas, figur ayah, waktufigur otoritas itu menghilang, anak seringkalitidak terlalu takut pada ibunya.63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!