10.07.2015 Views

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hastuti dan Sudarwati, Gaya Hidup Remaja Pedesaan...brow), menengah bawah (lower middle-brow),menengah atas (upper middle-brow) dan atas(high-brow). Masing-masing mempunyai selerayang khas dalam pakaian, hiburan, perlengkapanrumah tangga, makanan, minuman, bacaan, seleraseni dan musik.Gaya hidup adalah suatu titik tempatpertemuan antara kebutuhan ekspresi diri danharapan kelompok terhadap seseorang dalambertindak, yang tertuang dalam norma-normakepantasan. Terdapat norma-norma kepantasanyang diinternalisasikan dalam diri individu,sebagai standar dalam mengekspresikan dirinya.Estetikasi realitas melatarbelakangi artipenting gaya yang juga didorong oleh dinamikapasar modern dengan pencarian yang konstanakan adanya model baru, gaya baru, sensasi danpengalaman baru.Berdasarkan penelitian Lucky Lutviamengenai gaya hidup remaja di Kota Bandung,disimpulkan bahwa remaja saat ini dipengaruhioleh hal-hal berikut:1. Transformasi BudayaBudaya massa atau budaya populer yangberkembang melalui media massa elektronikdan cetak sangat berpengaruh terhadappilihan gaya hidup seseorang, misalnya gayaberbusana, gaya berbicara atau bahasa, selerahiburan seperti musik dan film. Trend tersebutbegitu bebas mengalir mempengaruhi setiappemirsa maupun pembacanya, ditambah lagidengan acara musik dari luar negeri yangdiolah dalam video klip televisi, yang secaravisual bisa kita lihat penampilan penyanyidan pemain musiknya. Cara merekaberdandan dan berbusana sudah pasti sesuaidengan budaya mereka (Lutvia, 2001: 34).2. Mengadopsi Gaya dari BaratIni banyak dipengaruhi oleh selebritis dalamnegeri melalui iklan-iklan, film, dan sinetronyang dilihat dan akhirnya ditiru oleh remaja.Seperti istilah gaya funky, punk rock, metal,skaters, hip hop, sporty, streetwear, dan skabeserta penggunaan aksesorisnya yangmereka tiru sebagai usaha untukmengaktualisasikan dirinya serta seolah-olahingin mensejajarkan diri dengan bintangidolanya. Walaupun begitu remaja juga adayang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama,budaya dan kehidupan sosialnya.Sedangkan menurut Purnomo Mangku(2004) Gaya hidup masyarakat desa dipengaruhijuga oleh mobilitas geografis seperti urbanisasi,imigrasi. Mobilitas geografis yang dimaksudadalah suatu keadaan di mana seseorang pernahmenetap di luar tempat tinggalnya. Mobilitasgeografis seseorang ke kota, misalnya, dapatmempengaruhi gaya hidup karena kota dianggapmerupakan suatu tempat yang memungkinkanseseorang yang bersinggungan dengannyamendapatkan perluasan atau penambahanberbagai macam pengalaman dan pengetahuanbaru. Ini terkait dengan realitas bahwa kotamemiliki keanekaragaman budaya yang dapatditiru oleh orang desa (Purnomo, 2004: 10).Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnyamengenai suatu gaya hidup, yang membedakanpenelitian ini adalah gaya hidup remaja pedesaan.Penelitian ini mengkaji perubahan yang terjadidalam gaya hidup remaja Desa Sukaraya yaituperubahan penampilan, perilaku kehidupansehari-hari, tata krama dan selera hiburan remajadesa, yang dipengaruhi oleh media dan interaksimereka dengan remaja kota serta untukmenunjang pergaulan mereka dalam kelompokremaja agar mereka tidak disebut kampungan.Gaya Hidup Remaja Masa KiniDalam ilmu-ilmu sosial, studi atas remajapertama kali dilakukan oleh sosiolog TalcottParsons pada awal 1940-an. Berbeda dengananggapan umum bahwa remaja adalah kategoriyang bersifat alamiah dan dibatasi secara biologisoleh usia, menurut Parsons remaja adalah sebuahsebuah konstruksi sosial yang terus-menerusberubah sesuai dengan waktu dan tempat (Barker,2000 dalam Antariksa, 2005: 2).Remaja adalah suatu fase dalamkehidupan manusia di mana ia tengah mencarijatidirinya dan biasanya dalam upaya pencarianjatidiri tersebut ia mudah untuk terikut danterimbas hal-hal yang tengah terjadi disekitarnya, sehingga turut membentuk sikap danpribadi mereka.Grossberg (1992) menganggap bahwayang menjadi persoalan adalah bagaimanakategori remaja diartikulasikan dalam wacanawacanalain, misalnya musik, gaya hidup,kekuasaan, harapan, masa depan dan sebagainya.Jika orang-orang dewasa melihat masa remajasebagai masa transisi, menurut Grossberg remajajustru menganggap posisi ini sebagai sebuahkeistimewaan di mana mereka mengalami sebuahperasaan yang berbeda, termasuk di dalamnya71

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!