10.07.2015 Views

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dewi dan Ermansyah, Badan Musyawarah Masyarakat...keislamannya di tengah-tengah kemajemukan KotaMedan. Sebagaimana diketahui, suku bangsaMinangkabau sangat terikat dengan agama Islam.Adat dan Islam adalah dua identitas yang tidakdapat dipisahkan dari kehidupan suku bangsa ini(Pelly, 1994). Selain itu, aktivitas-aktivitas inimerupakan salah satu kesempatan bagi sukubangsa Minangkabau untuk saling bertemu dansaling mengenal. Dengan demikian hubungansilaturahmi di antara mereka akan semakin dekat.Sebagai sebuah organisasi sosial,aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan BadanMusyawarah Masyarakat Minang (BM3), jugamencakup aspek sosial dalam kehidupan sukubangsa Minangkabau di perantauan. Berbagaipermasalahan yang dihadapi suku bangsaMinangkabau di perantauan diakomodir dankemudian dicari jalan keluarnya secara bersamasamalewat sebuah musyawarah. Selain itu,organisasi ini juga melaksanakan aktivitasaktivitassosial itu antara lain, mengkoordinirpengumpulan sumbangan bagi anggotanya yangsedang kesusahan, pengumpulan zakat fitrahpada bulan puasa, dan memberikannya kepadamasyarakat Minangkabau yang membutuhkandan memang pantas untuk menerimanya.Sekalipun sudah lama merantau danmenetap di Kota Medan, tetapi para perantauyang tergabung dalam organisasi sosialkeminangkabauan ini tetap merasakan hubunganbatin yang kuat dengan kampung halamannya. Halini mereka ekspresikan dengan mengkoordinirpengumpulan dana dan mengirimkannya kedaerah yang membutuhkan. Lebih lanjut, biasanyadana ini digunakan untuk membantu daerah yangterkena bencana alam, seperti banjir, tanahlongsor, galodo (banjir bandang), dan lain-lain.Pengorganisasian berbagai aktivitas olehorganisasi sosial keminangkabauan ini, padadasarnya adalah sebagai media keterikatan antarsuku bangsa Minangkabau. Lewat aktivitasaktivitasyang dilaksanakan organisasi ini, sukubangsa Minangkabau yang ada di Kota Medanbisa saling bertemu, saling mengenal, bahkantidak jarang di antara mereka yang kemudianmenemukan kerabatnya lewat berbagai aktivitasini. Pada akhirnya tujuan yang diharapkan daripelaksanaan berbagai aktivitas ini adalah untukmenyatukan dan merekatkan hubungan silaturahmiantar sesama suku bangsa Minangkabau diperantauan.Terkait dengan hal ini, keterikatan sukubangsa Minangkabau dalam Badan MusyawarahMasyarakat Minang (BM3) pada akhirnyamembentuk sebuah jaringan sosial keminangkabauan.Jaringan tersebut diwujudkan dalam dua bidang,yaitu ekonomi dan hukum.a. Bidang EkonomiMeski tinggal di perantauan, suku bangsaMinangkabau tetap menunjukkan sifat komunalnya.Hal ini diekspresikan dengan tolong-menolongyang terjadi di antara mereka. Tolong-menolong inibukan hanya di kehidupan sosial tetapi juga diaspek kehidupan lainnya, salah satunya di bidangekonomi.Dalam bidang ekonomi, salah satumasalah yang cukup menonjol adalah masalahpengangguran. Untuk mengatasi masalahpengangguran, salah satu cara yang ditempuh olehBadan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3)adalah mengupayakan untuk mencari peluangmenembus berbagai instansi pemerintahan danperusahaan swasta untuk mencari informasiberkaitan dengan kesempatan kerja. Dalam hal ini,organisasi keminangkabauan ini juga bekerjasamadengan para pengusaha, pejabat pemerintah danpedagang Minangkabau di Kota Medan. Organisasiini kemudian menginformasikan peluang ini kepadaanggotanya yang belum bekerja atau masihmenganggur. Dengan demikian, sedikit banyakhal ini akan membantu dalam mengurangi jumlahsuku bangsa Minangkabau yang pengangguran.Langkah selanjutnya yang dilakukanorganisasi ini di bidang ekonomi adalah denganmendirikan berbagai koperasi. Koperasi inidiharapkan akan membantu dalam mengembangkandan meningkatkan perekonomian suku bangsaMinangkabau di Kota Medan. Berkaitan dengantujuan ini juga kemudian Organisasi keminangkabauanini mengupayakan untuk mendirikan BankPerkreditan Rakyat (BPR) yang diprioritaskanuntuk suku bangsa Minangkabau.Hal ini menjadi kenyataan denganberdirinya Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Syari’ah Gebu Prima 5 . Tujuan awal didirikannyaBank Perkreditan Rakyat (BPR) Syari’ah GebuPrima ini adalah untuk membantu Usaha Kecildan Menengah (UKM) milik suku bangsa5 Melalui suatu proses yang cukup panjang, Bank PerkreditanRakyat (BPR) Syari’ah Gebu Prima ini berhasil didirikan padatahun 1997. Pemilik saham Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Syari’ah Gebu Prima ini seluruhnya adalah pengusaha-pengusahaMinangkabau, salah satunya adalah Ibu Djanius Djamin, yang jugamenjabat sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah masyarakatMinang (BM3) <strong>Sumatera</strong> <strong>Utara</strong>.103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!