Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007, Volume I, No. 2Dalam kaitan ini, upaya memberdayakanmasyarakat setidak-tidaknya harus dilakukanmelalui tiga cara, yaitu : (1) menciptakan suasanaatau iklim yang memungkinkan potensimasyarakat berkembang dengan titik tolak bahwasetiap manusia dan masyarakat memiliki potensi(daya) yang dapat dikembangkan, (2) memperkuatpotensi atau daya yang dimiliki masyarakat, dan (3)memberdayakan pula mengandung arti melindungi.Untuk proyeksi ke masa depan sangat dibutuhkanupaya yang lebih efektif dalam mengatasikemiskinan.Kemiskinan sebagai masalah nasional,tidak dapat hanya diselesaikan oleh pemerintahmelalui berbagai kebijaksanaan pembangunan,tetapi juga harus menjadi tanggung jawabbersama bagi semua pelaku pembangunantermasuk masyarakat itu sendiri. Kuncipemecahan masalah kemiskinan adalah memberikesempatan kepada penduduk miskin untuk ikutserta dalam proses produksi dan kepemilikan asetproduksi.PENUTUP1. Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)dipastikan akan semakin memberatkanmasyarakat, terutama kalangan miskin. Olehsebab itu, pemerintah diharapkan bisa lebihberpihak pada kepentingan rakyat, denganmempertimbangkan secara seksama bilahendak menaikkan harga BBM di masamendatang. Sedapat mungkin, bila masih adaalternatif kebijakan lain yang bisa ditempuh,disarankan agar menghindari menaikkanharga BBM.2. Hendaknya diperhatikan dengan seksamaagar penyaluran dana kompensasi subsidiBBM benar-benar diterima oleh yang berhakdan membutuhkannya.3. Strategi adaptasi sosial ekonomi masyarakatmiskin perlu dihargai sebagai suatu bentukinisiatif menghadapi sulitnya keadaan,namun perlu diawasi agar jangan sampaimalah semakin menjerat mereka dalamperangkap kemiskinan.4. Dalam perumusan kebijakan pengentasankemiskinan, pemerintah perlu lebihmemperhatikan aspirasi dan kebutuhanmasyarakat miskin.94
Wahyudi dan Sismudjito, Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi...DAFTAR PUSTAKAAlfian, et al. (ed.). 2000. Kemiskinan Struktural: Suatu Bunga Rampai. Jakarta, Pulsar.Alfian. 2001. Kemiskinan dan Kebijakan Pengentasannya. Jakarta, Pustaka Kalam.Ali, Muhammad. 1999. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung, Alumni.Amaluddin, Moh. 1987. Kemiskinan dan Polarisasi Sosial. Jakarta, UI Press.Aminuddin. 2000. Sosiologi: Suatu Pengenalan Awal. Jakarta, RajaGrafindo Persada.Baross, Zsu Zsa. 1999. Prospek Perubahan bagi Golongan Miskin Kota (artikel online dihttp://www.jurnal_prisma.co.id)Black, James A. (penerjemah E. Koeswara, dkk.). 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial.Bandung, Eresco.BPS (Badan Pusat Statistik). 1999. Penduduk Miskin (Poor Population). Berita Resmi StatistikPenduduk Miskin. No.04/Thn.II/9, Juli. Jakarta: CBS.BPS – Depsos. 2002. Penduduk Fakir Miskin Indonesia 2002. BPS Jakarta Indonesia.Faisal, Sanapiah. 1999. Format-Format penelitian sosial. Jakarta, Raja Grafindo Persada.Singarimbun, Masri. 1980. Penduduk dan Kemiskinan. Jakarta, Bhrata Karya Akasara.Soekanto, Soerjono. 1999. Kamus Sosiologi. Jakarta, Rajawali Pers.Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Spektrum Pemikiran.Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS (LSP-STKS).Tjiptoherijanto, Prijono. 1997. Prospek Perekonomian Indonesia dalam Rangka Globalisasi. Jakarta,Rineka Cipta.Unaradjan, Dolet. 2000. Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta, Grasindo.Usman, Husaini. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, Bumi Aksara.Situs Internet/Website:• http://www.bps.go.id• http://www.ekonomirakyat.org/edisi_14/artikel_2.htm (Jurnal Ekonomi Rakyat)• http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F8437/Menyoal%20Argumentasi%20Kenaikan%20Harga%20BBM.htm• http://www.pemkomedan.go.id/medan_barat_miskin.htm• http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/02/teropong/0401.htm95
- Page 7 and 8: Khairifa, Komparatif tentang Pendek
- Page 9 and 10: Khairifa, Komparatif tentang Pendek
- Page 11 and 12: Khairifa, Komparatif tentang Pendek
- Page 13 and 14: Khairifa, Komparatif tentang Pendek
- Page 16 and 17: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 18 and 19: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 20 and 21: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 22 and 23: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 24 and 25: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 26 and 27: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 28 and 29: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 30 and 31: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 32 and 33: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 34 and 35: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 36 and 37: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 38 and 39: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 40 and 41: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 42 and 43: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 44 and 45: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 46 and 47: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 50 and 51: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 52 and 53: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 54 and 55: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 56 and 57: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 58 and 59: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 60 and 61: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 62 and 63: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 64 and 65: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007
- Page 66 and 67: Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2007