10.07.2015 Views

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

H A R M O N I SOS I A L - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Maryanti dan Rosmiani, Keluarga Bercerai dan Intensitas...Sehubungan dengan komunikasi,schlegel berpendapat bahwa: manusia adalahmakhluk sosial yang dapat bergaul dengandirinya sendiri, mentafsirkan makna-makna,obyek-obyek di dalam kesadarannya, danmemutuskan bagaimana ia bertindak secaraberarti sesuai dengan penafsiran itu (Taneko,1990: 75 ). Gerungan (2002: 57) seorang sarjanapsikologi mengatakan bahwa interaksi sosialdirumuskan sebagai berikut: yaitu suatuhubungan antara dua orang atau lebih individuyang satu mempengaruhi, merubah ataumemperbaiki kelakuan individu lain ataukebalikannya.Oleh karena itu, dalam keluarga itu jugaperlu adanya komunikasi antara ayah, ibu, dananak-anaknya, komunikasi ini tidak hanyaterbatas pada keluarga yang utuh, tetapi berlakujuga pada keluarga yang tidak bersatu lagi(bercerai) walaupun keluarga yang bercerai inisecara otomatis memisahkan anak dengan satuorang tuanya, pisahnya/tidak serumah lagi anakdan satu orang tuanya tidak selalu menandakanputusnya komunikasi baik komunikasi secaralangsung maupun komunikasi secara tidaklangsung, karena komunikasi yang terpentingantara anak dan orang tuanya yang berpisahadalah makna dan kualitasnya dari pertemuan itu,walaupun antara anak dengan orang tuanyabertemu dan berkomunikasi secara langsunghanya 1 minggu sekali bahkan hingga 1 satubulan sekali saja, tetapi bila pertemuan itudisertai dengan suasana akrab, penuh perhatiandan kasih sayang yang tercurahkan selalu, salingbercerita tentang kejadian yang dialami,diskusi/bertukar pikiran, memberikan nasihatnasihatdan lain sebagainya lebih penting danlebih baik dari pada sering bertemu tetapi tanpakomunikasi yang baik dan suasana yang hambar.Komunikasi yang baik ini juga dapat diiringidengan komunikasi secara tidak langsung sepertilewat telpon, SMS, surat menyurat, merupakansuatu hal yang juga dapat menambah keeratanhubungan antara anak dan orang tua, karenadengan komunikasi yang baik ini menunjukkankepedulian orang tua terhadap anak, denganmenanyakan kabar, memberi ungkapan-ungkapankasih sayang dengan menggunakan mediakomunikasi secara tidak langsung tersebut.Keluarga bercerai sedikit banyak akanberdampak dan berpengaruh pada anak, namunhal ini akan berbeda bila orang tua yang berpisahtersebut masih berinteraksi dan berkomunikasisecara baik dengan anak memperkecil dampakyang negatif bagi anak, dari pada membiarkankeluarga yang utuh tetapi selalu terjadi konflik diantara anggota terutama ayah dan ibunya, karenakeluarga penuh konflik tidak akan mampumenjalankan fungsi-fungsi keluarga dengansempurna, baik yang fungsinya berlaku sesamasuami dan istri, maupun fungsi yang yangkaitannya dengan anak. Adapun fungsi-fungsikeluarga tersebut adalah:1. Fungsi pengaturan seksual.2. Fungsi reproduksi.3. Fungsi sosialisasi.4. Fungsi afeksi (kasih sayang).5. Fungsi penentuan status.6. Fungsi perlindungan.7. Fungsi ekonomi, (Horton dan Hunt, 1987:274-279 ).Fungsi-fungsi keluarga di atasmerupakan fungsi keluarga yang ideal, hal iniakan berbeda pada kondisi keluarga yangbercerai, di mana fungsi keluarga antarapasangan suami dan istri tidak mukin berlaku lagiseperti, seperti fungsi pengaturan seksual danfungsi reproduksi, tetapi hal ini berbeda denganyang dialami anak, seharusnya anak tetapmenerima fungsi-fungsi keluarga yang memangberlaku bagi anak, karena pada dasarnya anakmasih berstatus sebagai anak dari kedua orangtuanya tersebut, tidak seperti kedua orang tuanyasetelah perceraian berstatus duda dan janda. Anakmasih berhak mendapat fungsi-fungsi keluargadari kedua orang tuanya tersebut, karena orangtua berhak mendapat motivasi yang kuat untukmendidik karena anak merupakan buah cintakasih hubungan suami dan istri. Anak merupakanperluasan biologis dan sosial orang tuanya,motivasi yang kuat ini melahirkan emosionalantara orang tua dan anak. Penelitian-penelitianmembuktikan bahwa hubungan emosional lebihberarti dan efektif dari pada hubungan intelektualdalam proses sosialisasi, oleh karena itu orangtua memainkan peranan sangat penting terhadapproses sosialisasi anak.Corak hubungan anak dan orang tuasangat menentukan proses sosialisasi anak, corakhubungan anak dan orang tua ini berdasarkanpenelitian yang dilakukan Fels Research Institute(1993: 47), dapat dibedakan menjadi 3 pola yaitu:1. Pola menerima-menolak, pola ini didasarkanatas taraf kemesraan orang tua terhadap anak.65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!