12.07.2015 Views

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

110 111sebagaimana dapat dipelajari dari pengalaman selama ini denganberbagai proyek pembangunan yang ada, terutama seperti programtransmigrasi, termasuk transmigarsi pola Perkebunan Inti Rakyatsebagaimana yang terdapat di Arso dan Prafi; dan ketiga, akanmakin membanjirkan para pendatang dari luar. 130Sebagaimana diberitakan SORPATOMNews, Sabtu 16 Oktober2010, berbagai komponen masyarakat sipil berkumpul untukmembentuk organisasi gerakan menolak MIFEE yang kemudiandisebut Solidaritas Rakyat Papua Tolak MIFEE (SORPATOM)Wilayah Merauke. Kepolisian Resort Merauke kemudian menahandan menginterogasi Billy Metemko, Thomas Tonggap dan F.X Sirfefayang diduga sebagai penggerak utama organisasi ini karena dituduhtidak memiliki izin Polisi. Mereka ditahan dan diinterogasi olehKasat Intel Polres Merauke sekitar 5 jam. Namun, ketiga aktivis inidibebaskan setelah mereka menjelaskan bahwa Tim Kerja PersiapanPembentukan SORPATOM Wilayah Merauke telah melaporkanrencana kegiatan mereka kepada Polsek Kelapa V. Thomas Tonggapketika dihubungi SORPATROMNews mengatakan, penahanan daninterogasi terhadap mereka oleh Kasat Intel Polres Merauke sangattidak masuk akal dan merupakan upaya serius untuk membungkamsuara rakyat yang menolak kehadiran MIFEE di Merauke.“Ini permainan antara Penguasa, Investor dan Militer untukmembungkam suara rakyat yang menolak MIFEE dan tidak lebihdari upaya untuk menekan para pemilik tanah agar tidak melawan,”jelas Thomas. Penahanan dan interogasi terhadap ketiga aktivis inijuga memicu kemarahan masyarakat. Masyarakat berbondongbondongmenuju Polres Merauke dan mulai mengorganisir aksiprotes sekiranya Billy Metemko, Thomas Tonggap dan F.X Sirfefatidak segera dibebaskan.Di pusat kekuasaan, berbagai organisasi masyarakat sipil,terutama yang berada di Jakarta dan sekitarnya, juga sudah terbangunsemacam forum komunikasi untuk mengkaji dan melakukan kritikterhadap rencana MIFEE tersebut. Beberapa pentolannya sudahpula mulai menulis permasalahan MIFEE ini di beberapa mediamassa. Sebuah Kertas Posisi yang berisikan analisis yang memadaiuntuk mendukung pernyataan penolakannya terhadap programMIFEE juga tengah dipersiapkan. Dalam beberapa kesempatanstrategis, misalnya dalam rangka menanggapi rencana kebijakantertentu, atau peringatan hari agrarian misalnya, MIFEE sebagaisalah satu program di sektor pertanian dan pangan dan energi takluput menjadi objek kritisisme para aktivis ini.Melalui media mailinglist adatlist@yahoogroups.com diterimapula kabar dari Merauke yang mengabarkan bahwa Tim KOMALI(Komunitas Masyarakat Adat dan Lingkungan), koalisi berbagaiorganisasi masyarakat sipil dan komunitas masyarakat adat yangada di Merauke yang lain lagi, telah mendata setidaknya ada 7kampung lain yang tersebar di Distrik <strong>Malind</strong>, Semangga, dan Okaba,yang juga telah bermusyawarah dan memutuskan akan menolakproyek-proyek MIFEE yang akan masuk ke kampung-kampungitu. Di luar itu, dikabarkan pula bahwa pada tanggal 25 Oktober2010 masyarakat kampung Onggari, Distrik <strong>Malind</strong>, telah selesaimenyusun surat penolakan atas rencana masuknya PT. Radjawali,ke kampung itu. Surat penolakan ini akan dikirim kepada BupatiKabupaten Merauke yang baru sesegera mungkin. Menurut suatusumber, belasan kampung juga sudah sampai kepada kesimpulanyang sama.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!