12.07.2015 Views

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

60 61Hutan Tanaman untuk menghasilkan bahan baku bagi kebutuhanlainnya, seperti bahan baku kertas misalnya. Itu berarti, PT. SIStidak saja hanya akan menebang pohon-pohon yang ada di hutanhutanyang ada di Kampung Zenegi, tetapi juga akan menanaminyakembali dengan jenis kayu tertentu, untuk kemudian dipanenkembali, ditanami kembali, dan begitu seterusnya. Tentu sajasewaktu proses penanaman, hingga pemanenan, dan penanamankembali, kawasan itu merupakan kawasan usaha PT. SIS yang tidakboleh sembarangan orang melakukan sembarangan kegiatan dikawasan itu.Artinya, secara praktis, hak penguasaan atas kawasan-kawasanhutan kampung Zenegi ini, yang semula berada di tangan margamargayang ada di Kampung Zenegi, telah beralih kepada pihak PT.SIS, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan alias berlaku selamahak IUPHHK – HT PT. SIS yang dikeluarkan oleh DepartemenKehutanan tidak dicabut.Berpedoman pada pengalaman buruk yang dialami orangKampung Zenegi, di tengah kelompok masyarakat lain mulaimuncul kesadaran bahwa rencana pembangunan besar-besaranini berpotensi menimbulkan masalah bagi masyarakat. WargaKampung Zenegi sendiri pun mulai berfikir ulang tentangkesepakatan-kesepakatan yang telah diambil bersama perusahaan.Hal yang sama juga mulai dirasakan oleh warga Kampung Boepe.Ulah perusahaan masuk ke kampung-kampung itu memangkerap kali menyulut pertengkaran sesama warga kampung. DalamFGD yang dilaksanakan di Kampung Zenegi, misalnya, sempatterjadi perdebatan antara Kepala Marga dengan sejumlah kaummuda.Kaum muda menuduh – meski tidak secara terus-terang --masalah yang dihadapi sekarang ini terjadi karena kaum tua mausaja menandatangani surat kesepakatan yang tidak jelas yangdisodorkan oleh pihak perusahaan. Dalam diskusi yang terjadi diZenegi bersama Tim Peneliti, ada gerutuan dari ank muda, “Kamuorang tua itu yang bikin susah kita punya kampung”. Tetapi kaum“.. Jangan hati ini terlalu goyang... Inihak kita...Ini tanah kita... Hak kita untukbertahan... Dan hak kita untuk menolakperusahaan ini,” kata seorang tetua adatdi Kampung Zenegi, Distrik Kuriktua tidak mau begitu saja disalahkan. “Apa yang telah saya lakukan,jangan disalahkan begitu saja. Anak-anak harus bantu orang tua.Yang penting sekarang adalah mari kita bicara tentang masa depananak-cucuk kita bersama. Kita bicara untuk menyelamatkan anakdan cucu kita. Jangan asal bicara, bicarakanlah semuanya secaraterbuka,” kata Ketua Marga mengakui kesalahannya. “.. Jangan hatiini terlalu goyang... Ini hak kita...Ini tanah kita... Hak kita untukbertahan... Dan hak kita untuk menolak perusahaan ini,” kataseorang tetua adat di Kampung Zenegi, Distrik Kurik. Beliau geram,karena sadar tertipu oleh perusahaan yang masuk ke kampungnya.Belajar dari pengalaman yang terjadi di Kampung Zenegi, wargaKampung Kaliki, yang merupakan kampung tetangga terdekat,bertekad untuk tidak mau mengikuti program pembangunansemacam MIFEE itu. Beberapa ‘hubungan-hubungan awal’ --yang terwujud dalam semacam uang jatah bulanan yang diberikanperusahaan kepada sejumlah pemimpin marga dan guru -- akanmereka tinjau ulang. “Pertama datang dulu Medco bilang mereka maumembangun masyarakat kampung, tapi nyatanya hanya merusakfasilitas jalan yang ada.” kata Vikaris di Kampung Kaliki, DistrikKurik. Mereka juga dijanjikan perumahan tapi tidak terealisasi.Medco juga janjikan bangunan ini-itu, tapi semuanya tidak adayang terlaksana. Katanya mau usaha HTI. Tetapi belum lagi merekamenanam, mereka sudah bongkar hutan terlebih dahulu,” lanjutVikaris merujuk pengalaman Kampung Zenegi. Salah seorang darilima Kepala Marga, Agus Mahuse, yang menerima uang bulanandengan selalu menandatangani kuitansi kosong tanpa keteranganselain angka Rp. 500.000, telah memutuskan tidak mau menerimalagi setelah berlangsung lima bulan. Ia mengatakan bahwa ia mulaidapat meraba konsekuensi dari tindakannya setelah berkomunikasi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!