12.07.2015 Views

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

Terjangkau Angan Malind - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

76 77juga masih terdapat tanah-tanah ulayat atau tanah adat beberapamarga atau suku dari ‘suku besar’ non <strong>Malind</strong> Anim. Hal ini terjadisebagai hasil berbagai proses sosial dan politik yang melibatkanmasing-masing ‘suku besar’ pada masa lalu, seperti peperanganantar suku misalnya. Meskipun tanah-tanah ulayat non-<strong>Malind</strong>Anim itu dianggap berasal dari ‘suku besar’ <strong>Malind</strong> Anim, orang<strong>Malind</strong> Anim sendiri tidak berhak lagi atas bidang tanah dimaksud. 93Orang <strong>Malind</strong> pada umumnya masih hidup dalam tradisimasyarakat berburu dan meramu. 94 Menurut Koentjaraningrat(1970), moda produksi berburu dan meramu ini adalah suatu carapenopang kehidupan yang telah mulai dikenal sejak 110 abad SM.Sementara itu, mata pencarian bertani padi di sawah beririgasibaru dikenal pada abad 14. Dengan kata lain, antara kedua modaproduksi itu, terdapat rentang waktu sekitar 125 abad lamanya. 95Data dimaksud menunjukkan bahwa perlu waktu sepanjangsekitar 125 abad bagi evolusi dari moda produksi berburu danmeramu menjadi moda produksi bertani padi sawah beririgasiitu. Adanya rentang waktu evolusi yang sangat panjang itumengindikasikan adanya kerumitan dalam proses evolusi dari modaproduksi berburu dan meramu menjadi pertanian padi beririgasiitu. Meminjam kerangka pikir berkaitan dengan penyerapansuatu teknologi (Technology Receptivity) yang dikemukakanThorne Steve (2007), perbedaan antara kedua moda produksi itutidak saja menyangkut jenis teknologinya (aspek hardware darimoda produksi yang bersangkutan), melainkan juga hal-hal yangmenyangkut aspek software dan orgware-nya. 96(pembangunan) “… bukan hanya dalam wujudperancangan tindakan-tindakan langsung untukmenyelesaikan sasaran-sasaran yang dapat sajaditetapkan terlebih dahulu…” melainkan juga soalpersaingan antara kegiatan baru dengan yang sudahada; dari segi waktu dan sumberdaya; dari segiorganisasi; dan (yang terpenting) persaingan antargagasan._________ Vel (2010Maka benarlah apa yang dikemukakan Vel (2010), bahwaselalu terdapat sejumlah ketegangan dalam proses intervesi cq.pembangunan. Sebab, jelas Vel, (pembangunan) “… bukan hanyadalam wujud perancangan tindakan-tindakan langsung untukmenyelesaikan sasaran-sasaran yang dapat saja ditetapkan terlebihdahulu…” melainkan juga soal persaingan antara kegiatan barudengan yang sudah ada; dari segi waktu dan sumberdaya; darisegi organisasi; dan (yang terpenting) persaingan antar gagasan.Oleh sebab itu, merancang program pembangunan harus dimulaidari ekonomi tradisional, sebagaimana yang dapat dikenali dariwawasan pengetahuan dan praktik-praktik kebiasaan. Meskipunekonomi tradisional tidak selalu selaras dengan tujuan/kegiatanpembangunan, tetapi ia mencerminkan kenyataan ekonomisebagaimana dipahami oleh penduduk setempat. 97Persepsi lokal ini merupakan landasan bagi pengkajian danpengembangan gagasan dan kegiatan kegiatan. Jadi, artinya,bukan menerima keadaan ekonomi ini apa adanya. Sebaliknya,itu diperlukan agar ada suatu pemahaman yang mendalam gunamenerjemahkan rumusan perubahan yang dicanangkan ke dalamgagasan lokal, mengidentifikasi pembatasan-pembatasan agarmampu merancang alternatif-alternatif yang dapat diterima.Dalam konteks ekonomi Orang Sumba yang bermukim di KampungLawonda, hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi lokal yangmemainkan peran penting dalam memajukan ataupun menghambatsuatu intervensi pembangunan adalah hal-hal yang menyangkutmoralitas yang ada dalam sebuah pertukaran, perkembangansejarah yang berdampak terhadap kehidupan perekonomian,gagasan tentang kerja, organisasi tradisional, pembagian tugasdan pemahaman tentang penguasaan tanah dan pertukaran hakpenggunaan tanah. 98 Dengan kata lain aspek moralitas adalah faktoryang penting dalam transaksi-transaksi di tengah masyarakat yangberimplikasi langsung pada perkembangan pembangunan yangdilakukan oleh sebuah pihak. Hal ini dapat dibuktikan denganmelihat betapa sektor bisnis sangat menekankan pentingnya faktor“trust’.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!