Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
11<br />
12<br />
kan diterbitkan di provinsi ataupun di Kementerian KUKM. Kalau<br />
masih ada pandangan seperti itu, merupakan pandang an<br />
keliru dan harus diluruskan.<br />
Pertanyaan : Kami ingin sharing tentang aplikasi jati diri <strong>Koperasi</strong>.<br />
Ada <strong>Koperasi</strong> yang dalam proses Rapat Anggota<br />
Tahun an (RAT) untuk pemilihan pengurus ternyata berjalan<br />
cepat dan lancar, karena kharisma dari ketua umum. Apakah<br />
kharisma tersebut sesuai dengan jati diri <strong>Koperasi</strong>?<br />
Pertanyaan: Berkaitan dengan jati diri <strong>Koperasi</strong>. Pembagian<br />
sisa hasil usaha dilakukan secara adil seban ding dengan<br />
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Dalam pembinaan<br />
kami menekankan sebagai berikut. Kalau BUMN ada<br />
laba kembali ke kas Negara, bila swasta ada keuntungan akan<br />
masuk ke kantong peng usaha. Kalau <strong>Koperasi</strong> akan kembali<br />
ke masing-masing anggota sesuai besarnya jasa usaha anggota.<br />
Disini kami memberikan penerapan praktis tentang jati<br />
diri <strong>Koperasi</strong>. Benarkah!<br />
Penjelasan : Pertanyaan Nomor 11 dan 12 dijelaskan sekaligus.<br />
Kharisma atau ketokohan, bukanlah cermin an jati diri<br />
<strong>Koperasi</strong>. Salah satu prinsip <strong>Koperasi</strong>, yaitu “demokrasi” yang<br />
mengedepankan kesamaan hak, kewajiban dan suara bagi<br />
setiap anggota untuk aktif dan berpartisipasi, tanpa ditentukan<br />
besarnya modal (simpanan pokok). Kejadian ini, harus<br />
disikapi sebagai “kasus khusus atau kausalistis” dan tidak dapat<br />
berlaku umum.<br />
Mengenai kiat untuk menanamkan jati diri <strong>Koperasi</strong> de ngan<br />
menggunakan contoh perbandingan antara <strong>Koperasi</strong>, BUMN<br />
dan BUMS, seperti yang dilakukan tersebut, dapat diterima<br />
dan dijalankan. Pembagian Sisa Hasil Usaha menurut Undang-Undang<br />
Nomor 25 tahun 1992 tentang Perko perasian<br />
menyebutkan, <strong>Koperasi</strong> itu ba ngun perusahaan, yang memiliki<br />
nilai dan jati diri tidak berorientasi mencari untung, tetapi pelayanan.<br />
Namun bukan berarti <strong>Koperasi</strong> tidak boleh untung.<br />
- 6 -