You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Produk Batuan Setelah Terbentuknya Kaldera <strong>Rinjani</strong><br />
Erupsi ultra-plinian Samalas pada tahun 1257 menyebabkan<br />
terbentuknya Kaldera <strong>Rinjani</strong>. Setelah terbentuknya<br />
kaldera ini, aktivitas magmatik kompleks ini tidak berhenti. Di<br />
dalam kaldera lahir gunung baru yang dikenal sebagai G. Barujari.<br />
Beberapa ahli juga menyebutkan keberadaan G. Rombongan<br />
yang berada di lereng barat laut Barujari yang menjadi<br />
pusat erupsi tahun 1944. Aktivitas pertama G. Barujari<br />
dan G. Rombongan yang berhasil dicatat dimulai sejak 1846.<br />
Sejak saat itu, Barujari mengalami beberapa kali erupsi bertipe<br />
strombolian hingga vulkanian.<br />
(1) Lava Pra-1944<br />
Aliran lava yang berasal dari G. Rombongan.<br />
Lava pra-1944 tersebar di bagian barat daya kawah Barujari.<br />
Dalam citra satelit tampak sebaran lava ini mulai ditumbuhi<br />
vegetasi. Aliran lava ini kemungkinan besar merupakan<br />
lava tertua yang diproduksi G. Barujari setelah erupsi ultraplinian<br />
Samalas 1257. Sebaran aliran lava ini mencapai luas<br />
5,31 km 2 .<br />
Lava segar pada periode ini berwarna abu-abu sementara<br />
yang lapuk menunjukkan warna kecokelatan. Lava ini<br />
menunjukkan tekstur porfiritik, yaitu tekstur yang menunjukkan<br />
adanya fenokris berupa mineral plagioklas yang tertanam<br />
dalam massa dasar yang lebih halus. Struktur vesikuler juga<br />
banyak ditemui di lava ini.<br />
Meneliti Lagi Geologi <strong>Rinjani</strong><br />
95