Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
G. <strong>Rinjani</strong> terbentuk sebagai hasil letusan dari kantong<br />
magma yang dihasilkan oleh zona penunjaman pada 160-200<br />
km dan dari zona panas pada kedalaman 20-30 km. Pada<br />
periode pra kaldera, terbentuk kantong magma dangkal (3-10<br />
km) dengan temperatur 1200-1300 °C yang diisi oleh magma<br />
dari zona panas, melalui injeksi retas berkomposisi basal (bagian<br />
bawah) yang berdiferensiasi sampai dasitik (bagian atas)<br />
dan muncul ke permukaan secara bergantian.<br />
Kemudian tumbuh G. <strong>Rinjani</strong> Tua sehingga mencapai<br />
ketinggian ±4.000 mdpl selama ±200.000 tahun, berbentuk<br />
strato (lava dan piroklastik) dan berkomposisi basal sampai<br />
dasit yang dipotong oleh berbagai jenis retas dan sill.<br />
Sementara pada periode pasca-kaldera adalah terjadinya<br />
gejala magma mixing pada kantong magma dangkal dengan<br />
suhu 1220-1350°C, akibat bercampurnya magma dasitik di<br />
dalam kantong lama (sisa letusan 1257) dengan Injeksi magma<br />
baru berkomposisi basal, sehingga menghasilkan batuan<br />
berkomposisi menengah (basaltik-andesitik). Oleh karena itu,<br />
di dalam Kaldera <strong>Rinjani</strong> tumbuh gunungapi baru (Barujari<br />
dan Rombongan), yang menjadi pusat aktivitas G. <strong>Rinjani</strong> Tua<br />
setelah pembentukan kaldera.<br />
Dengan demikian, dapat dilihat genesa pembentukan<br />
magma pada periode pra pembentukan Kaldera <strong>Rinjani</strong> didominasi<br />
oleh proses diferensiasi dan kristalisasi fraksional<br />
(fractional crystallization), sedangkan pada periode pasca-Kaldera<br />
<strong>Rinjani</strong> genesa magmanya didominasi oleh proses<br />
magma mixing pada kantong magma di kedalaman 2 hingga<br />
8 km.<br />
128 RINJANI Dari Evolusi Hingga Geopark