13.11.2018 Views

Buku Rinjani 1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

menurun yang ditandai oleh tidak teramatinya aktivitas letusan<br />

maupun aliran lava dari kerucut G. Barujari. Sementara<br />

pemantauan dengan penginderaan jauh juga sudah tidak<br />

mendeteksi adanya titik api (hotspot) di tubuh G. Barujari.<br />

Pengaruh gempa terhadap aktivitas G. <strong>Rinjani</strong><br />

Di Pulau Lombok kerap terjadi gempa. Hal ini karena termasuk<br />

kawasan kegempaan aktif, yaitu adanya zona subduksi<br />

lempeng Indo-Australia yang menunjam ke utara di bawah<br />

P. Lombok di sebelah selatan dan struktur geologi Sesar Naik<br />

Flores (Flores Back Arc Thrusting) yang aktif dengan posisi<br />

memanjang dari laut Bali sampai laut Flores di sebelah utara.<br />

Gempa terakhir yang terjadi di Lombok yaitu pada 29<br />

Juli 2018 dengan magnitudo 6,4 Skala Richter (SR), 5 Agustus<br />

2018 (7 SR) dan 19 Agustus 2018 (6,5 SR), telah menimbulkan<br />

kerusakan parah pada infrastruktur serta korban jiwa<br />

a<br />

b<br />

c<br />

P. Lombok (gambar a dan c); P. Lombok diapit oleh 2 penyebab gempa<br />

di bagian selatan Lempeng Indo-Australia dan di bagian utara Lempeng<br />

Eurasia (gambar b). (sumber : Dongeng Geologi/geologi.co.id).<br />

Sejarah Letusan Ke Aktivitas Terkini<br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!