13.11.2018 Views

Buku Rinjani 1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

het jaar 1900”. Di situ digambarkan bahwa pada 30 November<br />

1900, di Lombok, turun hujan abu yang baru berhenti<br />

pada malam tanggal 2 Desember 1900. Kejadian ini berasal<br />

dari kawah Pegunungan <strong>Rinjani</strong> yang setelah itu juga memperlihatkan<br />

kegiatan yang meningkat dengan mengepulkan asap<br />

tebal. Beberapa bulan kemudian, Natuurkundig mencatat aktivitas<br />

<strong>Rinjani</strong> pada 1 Juni 1901. Saat itu terdengar ledakan<br />

seperti dari letusan gunungapi dan pada malam harinya hujan<br />

abu tipis.<br />

Pada tahun 1902, J.C.B. van Heek mengadakan pengamatan<br />

geologi mengenai Pulau Lombok, sekaligus G. <strong>Rinjani</strong>.<br />

Menurutnya, seluruh lereng barat Nangi tertimbun oleh<br />

material letusan G. <strong>Rinjani</strong>. Jalan yang ditempuhnya guna<br />

menemui sang gunungapi adalah melalui Sembalun Bumbung.<br />

Selanjutnya, pada 1915, kontrolir Lombok Timur melaporkan<br />

bahwa pada pagi hari tanggal 4 November 1915<br />

tampak kolom asap di Pegunungan <strong>Rinjani</strong>. Hasil peninjauannya<br />

menyatakan bahwa Kawah Segara Muncar hanya sedikit<br />

tertutup, sedangkan sebagian dinding kawahnya telah runtuh.<br />

Sementara kawah Barujari, sebagian besarnya tersumbat. Pada<br />

tahun belasan ini, tercatat pula <strong>Rinjani</strong> dalam Laporan Tahunan<br />

Dinas Topografi Hindia Belanda tahun 1918. Di dalam<br />

laporan tersebut, antara lain, dinyatakan bahwa Pegunungan<br />

Lombok Utara, terutama dibangun oleh Pegunungan <strong>Rinjani</strong><br />

dengan beberapa puncak dan rangkaian pegunungan yang<br />

lebih rendah sebelah timur dan baratnya.<br />

Setahun sebelumnya, pada tahun 1917, W. Van Bemmelen<br />

mendaki G. <strong>Rinjani</strong>. Bulan September tahun itu, ia melakukan<br />

pendakian ke <strong>Rinjani</strong> melalui Swela. Menurutnya, setelah<br />

Zollinger, orang barat lainnya yang telah mengunjungi G. <strong>Rinjani</strong><br />

adalah Van Schaik, Elbert, Gruendler, Wormser, Kayser<br />

dan Termijtelen. Saat mendaki itu, van Bemmelen memilih G.<br />

Plawangan untuk meninjau puncak <strong>Rinjani</strong> dan Segara Anak.<br />

Sarat Catatan Kaya Penelitian<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!