Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tanakiabang, G. Nangi dan G. Banjer membuka ke utara dan<br />
Desa Sembalun Lawang sebagai lantai kalderanya.<br />
Lava dengan Struktur Aliran<br />
Lava andesit abu-abu kehitaman - kemerahan, tekstur<br />
porfiritik, keras, vesikuler dan terdapat struktur aliran halus<br />
(mirip laminasi) dari mineral hitamnya.<br />
Lava Lentih<br />
Lava andesit berwarna abu-abu – abuabu terang, porfiritik,<br />
beberapa tempat terdapat vesikuler dan terdiri dari mineral<br />
plagioklas, piroksen dan hornblenda. Terdapat kekar (shear<br />
joint) sebagai indikasi telah terjadinya aktivitas tektonik.<br />
Alterasi (ubahan Andesit)<br />
Alterasi yang muncul di tebing/dinding dari G. Batujang<br />
memiliki luas sekitar 10 m 2 . Munculnya alterasi pada daerah<br />
tersebut diperkirakan sebagai akibat kontrol dari sesar, komposisi<br />
batuan berubah karena dilalui oleh larutan panas (hidrotermal).<br />
Alterasi ini diperkirakan sebagai fosil dan bukan<br />
batuan ubahan yang masih terbentuk pada saat ini, karena<br />
disekitarnya tidak ditemukan manifestasi lain seperti air panas<br />
atau tanah panas.<br />
Mata air panas (Aik Kalak Sembalun)<br />
Manispestasi adanya potensi panas bumi, terletak pada<br />
elevasi 1891 meter dpl, suhu udara 19.8 C, suhu air 43 C, pH<br />
6.5, debit 2 liter/detik.<br />
ANTARA NARMADA DAN KORLEKO<br />
Di bagian selatan ditetapkan 12 situs geologi, antara lain<br />
dua mata air, yaitu Narmada dan Lemor, enam buah air terjun<br />
masing-masing Prabe, Segenter, Benang Stokel, Benang Kelam-<br />
162 RINJANI Dari Evolusi Hingga Geopark