You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Antara lain, kutipan tersebut berbunyi: “G. Renjani kularat,<br />
miwah gunung samalas rakrat, balabur watu gumuruh,<br />
tibeng desa Pamatan, yata kanyut bale haling parubuh, kurambangning<br />
sagara, wong ngipun halong kang mati” (G. <strong>Rinjani</strong><br />
Longsor, dan G. Samalas runtuh, banjir batu gemuruh,<br />
menghancurkan Desa Pamatan, rumah-rumah rubuh dan hanyut<br />
terbawa lumpur, terapung-apung di lautan, penduduknya<br />
banyak yang mati).<br />
Menurut perhitungan Franck dan kawan-kawan, G. Samalas<br />
yang menyebabkan terbentuknya Danau Segara Anak<br />
itu diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 4200 m. Dan bila<br />
merujuk hasil rekonstruksi sebelum letusannya, G. Samalas berada<br />
di bagian barat G. <strong>Rinjani</strong>.<br />
Soalnya kemudian, bagaimana implikasi penelitian ini<br />
untuk di Indonesia? Menurut Indyo Pratomo (2013), yang<br />
menjadi salah satu penulis makalah dalam PNAS itu, temuan<br />
G. Samalas berimplikasi terhadap disiplin kegunungapian dan<br />
mitigasi bencana, serta memberikan peluang penelitian baru<br />
di bidang arkeologi hingga sejarah Nusantara pada masa lalu.<br />
Temuan ini, lanjut Indyo, membuka kembali ide-ide penelitian<br />
tentang karakteristik letusan besar di kawasan itu,<br />
Di museum ini disimpan sekitar 1.200 takepan<br />
daun lontar (sumber : yuliaindahri.blogspot.com).<br />
72 RINJANI Dari Evolusi Hingga Geopark