Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
tan Kepala PVMBG. Sedangkan dari luar negeri yang terlibat<br />
meliputi 12 ahli dari berbagai kampus ternama di Eropa, di<br />
antaranya Frank Lavigne dari Université Panthéon-Sorbonne,<br />
Jean-Philippe Degeai dari Université Montpellier, Clive Oppenheimer<br />
dari University of Cambridge, Inggris, dan sejumlah<br />
ahli lainnya.<br />
Sebagaimana yang tersurat dalam judulnya, tulisan ini<br />
menyatakan bahwa sumber letusan misterius pada abad pertengahan<br />
itu berasal dari bagian Kompleks G. <strong>Rinjani</strong>, Indonesia.<br />
Mengenai penelitian <strong>Rinjani</strong> yang mendekati sebagaimana<br />
yang dilakukan oleh Franck Lavigne, pernah dilakukan oleh<br />
Akira Takada & kawan-kawan dan disampaikan, antara lain,<br />
pada pertemuan IAVCEI tahun 2003 (“The volcanic activity of<br />
<strong>Rinjani</strong>, Lombok Island, Indonesia during the last ten thousand<br />
years, viewd from 14 C age datings”). Dari situ ada pernyataan<br />
bahwa “Penanggalan C 14 mengindikasikan bahwa klimaks letusan<br />
yang membentuk kaldera itu terjadi pada periode tahun<br />
1210-1300 M”.<br />
Sementara yang berhasil dikumpulkan dan dianalisis oleh<br />
Franck Lavigne dan kawan-kawan berupa data stratigrafi dan<br />
geomorfologi, vulkanologi fisik, penanggalan radiokarbon,<br />
geokimia tefra, dan kronik. Menurut hasil penelitiannya, letusan<br />
gunungapi di sekitar Kompleks <strong>Rinjani</strong> ini lebih besar<br />
dibandingkan letusan G. Tambora tahun 1815.<br />
Letusan tersebut melepaskan 40 kilometer kubik abu ke<br />
angkasa hingga setinggi 43 kilometer, yang terus mengelilingi<br />
bumi beberapa lama. Total magma yang dilepaskannya sebesar<br />
40,2 ± 3 km 3 Dence-Rock Equivalent (DRE). Dengan volume<br />
itu, diperkirakan letusannya bermagnitudo 7. Dan perbandingan<br />
geokimia pecahan gelas (glass shard) yang ditemukan<br />
di inti es dengan material hasil letusan tahun 1257 menunjukkan<br />
kemiripan, sehingga menjadi rujukan yang memperkuat<br />
hubungan letusan tahun 1257. Dengan demikian, letusan ini<br />
Jangan Lupakan Samalas<br />
65