Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Agar harga tanah tidak keburu naik di lokasi-lokasi yang kami targetkan tersebut, lokasi tepatnya belum<br />
kami umumkan – tetapi bagi Anda yang serius ingin bergabung sudah bisa mencatatkan minatnya<br />
dahulu untuk memperoleh informasi yang lebih detil.<br />
Blue print kemakmuran berbasis pertanian itu pernah terwujudkan selama berabad-abad bahkan di<br />
negeri kering yang curah hujan tahunannya hanya 636 mmm/tahun. InsyaAllah kita minimal bisa sama<br />
atau bahkan lebih baik karena negeri ini memiliki curah hujan rata-rata di atas 2,700 mm/tahun.<br />
Sekering-keringnya wilayah kita, masih lebih basah dari Andalusia di puncak kejayaannya. Mengapa<br />
kita tidak tergerak untuk mengadopsi karya para ulama-ulama pada jamannya tersebut ? InsyaAllah kita<br />
bisa.<br />
1 Pohon Kurma = 1 Hektar Pohon Sawit ?<br />
Dua setengah tahun berlalu sejak saya melalui situs ini mengajak masyarakat untuk mulai menanam<br />
kurma. Masalah demi masalah Alhamdulillah mulai teratasi, dan kini bahkan sudah hadir Asosiasi<br />
Kurma Indonesia atau Indonesian Date Palm Association – yang per hari ini anggotanya mendekati<br />
700-an orang. Bila pertanyaan besar tentang berbuah-tidaknya kurma di Indonesia sudah saya jawab<br />
melalui tulisan Paket Ekonomi Berbasis Kurma dan Domba, pertanyaan besar berikutnya adalah<br />
bagaimana masyarakat perkotaan yang tidak memiliki lahan-pun bisa ikut bertanam kurma ?<br />
Saya ada setidaknya dua jawaban untuk ini, pertama adalah menanam kurma dalam pot atau yang<br />
dikenal dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot). Metode ini di Indonesia sudah banyak dilakukan<br />
untuk buah-buah lokal Nusantara seperti aneka jambu dan mangga.<br />
Di Thailand petani kurma juga menggunakan teknik ini untuk mendeteksi kurma jantan dan betina. Jadi<br />
kurma-kurma yang dibiakkan melalui biji, ditaruh dahulu dalam pot atau polybag – sampai usia<br />
berbunga. Setelah berbunga kelihatan jantan atau betinanya baru ditanam secara permanen di lahan.<br />
Diperbanyak tanaman betinanya karena satu jantan cukup untuk membuahi 20-an betina.<br />
Di kita teknik tabulampot ini bisa untuk menyiasati ketiadaan lahan untuk menanam kurma. Satu pohon<br />
kurma idealnya membutuhkan lahan minimal 64 m2 , sedangkan rata-rata masyarakat perkotaan tidak<br />
memiliki halaman seluas ini. Lantas bagaimana cara mengakalinya ?<br />
Menanam kurma di atap rumah dapat menjadi solusinya. Hanya karena atap rumah tidak terbuat dari<br />
tanah yang subur, maka menaman melalui pot yang ditaruh di atap rumah dapat menjadi pilihan.<br />
Berbagai manfaat dapat diperoleh dengan cara ini.<br />
Pertama kita tetap bisa menanam kurma di rumah meskipun rumah kita hanya memiliki halaman<br />
terbatas sekalipun. Kedua, kurma yang ditanam di atap rumah memiliki akses matahari terbaik – yang<br />
memang sangat diperlukannya – sehingga kurma yang ditanam di atap rumah cenderung memiliki<br />
pertumbuhan yang baik. Dan ketiga, atap rumah kita-pun menjadi hijau dan sejuk !<br />
Meskipun menjadi solusi bagi yang ingin menanam kurma sebagai klangenan atau lifestyle, harus<br />
diakui bahwa menanam kurma melalui tabulampot belum ideal untuk yang ingin menanamnya secara<br />
serius dan professional. Adakah solusi untuk yang kedua ini, khususnya bagi mansyarakat pekerja<br />
perkotaan yang tidak memiliki lahan dan juga tidak memiliki waktu untuk menekuni tanaman kurmanya<br />
?<br />
Yang inipun sudah kami pikirkan dengan jawaban yang kedua. Dalam waktu yang tidak lama lagi, Anda<br />
akan dapat menanam kurma dengan cara menyewa lahan jangka panjang lengkap dengan tenaga yang<br />
akan merawatnya setiap hari. System yang kami miliki di iGrow sangat memungkinkan untuk ini, tinggal<br />
dicari lahan yang berpeluang terbaik untuk tumbuhnya kurma ini di daerah yang tidak terlalu jauh dari<br />
Jakarta dahulu – agar mudah menjangkau pasarnya.<br />
100