14.03.2017 Views

Bioeconomy

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Qirbah Untuk Kesehatan Dan Lingkungan<br />

Ada satu oleh-oleh I’tikaf yang sudah saya share dengan teman-teman di facebook dan ingin saya<br />

share lagi secara lebih luas dan lebih detil kepada para pembaca situs ini. Oleh-oleh tersebut bernama<br />

Qirbah, tempat minum dari kulit yang digunakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bila saja<br />

sunnah menggunakan Qirbah ini kita hidup-hidupkan lagi kini, maka sejumlah masalah besar dunia<br />

seperti isu lingkungan hidup, kelangkaan air dan kesehatan akan ikut teratasi. Bagaimana bisa ?<br />

Ide untuk menghadirkan kembali Qirbah dalam kehidupan kita ini berasal dari keprihatinan saya<br />

menyaksikan langsung betapa tumpukan sampah plastik itu mengotori Masjidil Haram dan sekitarnya.<br />

Ketika berbuka puasa rame-rame, masing-masing jam’ah rata-rata standby dengan satu atau dua gelas<br />

plastik air. Gelas-gelas plastik ini menjadi sampah sesaat kemudian setelah airnya diminum.<br />

Berjuta-juta orang yang lagi di Masjidil Haram melakukannya setiap hari, tidak terhitung sampah yang<br />

dihasilkannya. Pasti bukan pencemaran lingkungan seperti ini yang diajarkan oleh Islam, bila saja umat<br />

ini bisa bener-bener mengikuti ajaran yang dibawa oleh uswatun hasanah kita – Nabi Muhammad<br />

Shallallahu ‘Alaihi Wasallam – sampai ke hal-hal detil seperti mengelola kebutuhan air minum tersebut.<br />

Bukan hanya mencegah pencemaran, bahkan seharusnya kita bisa menghentikan pencemaran plastik<br />

di dunia yang seolah tidak terbendung kini. Sampah-sampah plastik di seluruh dunia yang berujung di<br />

laut kini sudah mencapai sekitar 86 % dari seluruh benda-benda yang mengotori laut. Bahkan Jutaan<br />

burung dan mamalia laut mati setiap tahunnya gara-gara tersedak oleh benda-benda dari plastik ini.<br />

Anda mungkin berpikir bahwa plastik kan bisa di recycle sehingga pencemaran lingkungan mestinya<br />

dapat di atasi ? betul bisa di recycle, tetapi di negeri yang katanya sadar lingkungan seperti AS<br />

sekalipun – menurut Worldwatch Institute – mereka hanya merecycle sekitar 0.6 % dari plastik-plastik<br />

yang digunakannya, selebihnya menjadi sampah.<br />

Dunia saat ini memproduksi sekitar 300 juta ton plastik setiap tahunnya, bayangkan bila lebih dari 99%-<br />

nya kemudian menjadi sampah. Sampah-sampah plastik itu bertahan nyaris selamanya di bumi ini<br />

karena dia tidak bisa secara alami terurai kembali ke tanah. Betapa dholimnya umat manusia jaman ini,<br />

bila hanya untuk minum sesaat – seperti saat berbuka puasa di Masjidil Haram tersebut – kita<br />

mengotori bumi selamanya !<br />

Lantas apa solusinya ? Indahnya agama ini adalah ada solusi untuk setiap persoalan - bahkan solusi<br />

tersebut sudah dicontohkan langsung oleh Uswatun Hasanah kita. Untuk tempat air minum<br />

misalnya,Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menggunakan apa yang disebut Qirbah – tempat<br />

minum yang dibuat dari kulit.<br />

Pasti ada hikmah yang sangat besar dari tempat minum yang satu ini, karena sampai-sampai<br />

Rasullullah pernah meminta secara khusus ketika berkunjung ke sahabat dari kaum Anshar. Saya kutib<br />

dari kitab Riyadus Shalihin, hadits-nya sebagai berikut :<br />

Diriwayatkan dari Jabir Radliallahu ‘Anhu, Rasulullah mengunjungi sebuah rumah milik kaum Anshor<br />

bersama seorang sahabatnya dan berkata kepada pemilik rumah : “Bila engkau memiliki air di dalam<br />

wadah air dari kulit yang tersisa dari semalam – berikan kepada kami untuk minum; bila tidak biarlah<br />

kami minum dari aliran airnya langsung.” (Sahih Bukhari).<br />

Pemilik rumah yang dikunjungi oleh Rasulullah tersebut adalah petani yang menggunakan air untuk<br />

menyirami tanamannya. Rasulullah Shallallhu Alaihi Wasallam sampai memilih meminum langsung dari<br />

air yang dipakai menyiram tanaman ini – bila tidak ada air yang sudah disimpan satu malam di Qirbah –<br />

tempat air dari kulit tersebut. Apa hikmahnya ?<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!