14.03.2017 Views

Bioeconomy

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Setelah kurikulum siap, maka tantangannya kini adalah bagaimana mengajarkannya langsung ke<br />

sebanyak mungkin masyarakat yang berminat – sehingga umat ini bisa mengurusi kebutuhan<br />

pangannya sendiri dan bahkan bisa bersedekah ke umat lainnya.<br />

Maka seperti penyebaran Kuttab Al-Fatih yang kini sudah ada di sepuluh kota dan insyaAllah terus<br />

bertambah, demikian pula dengan Madrasah Al-Filaha ini. Awalnya program ini insyaAllah akan tersedia<br />

di Jonggol Farm yang kini sudah siap untuk menjadi pusat pelatihan sekaligus praktek dari keseluruhan<br />

kurikulum Madrsah al-Filaha tersebut, kemudian program yang sama juga bisa ditempelkan ke institusiinstitusi<br />

atau lembaga lain yang relevan dan berminat.<br />

Meskipun namanya madrasah – ini tingkatan ilmunya sama dengan perguruan tinggi. Karena dalam<br />

konsep pendidikan Islam sesungguhnya hanya ada dua tingkatan yaitu Kuttab untuk anak 5-12 tahun,<br />

dan di atas itu hanya ada jenjang Madrasah yang bisa melahirkan segala macam ahli di bidangnya<br />

masing-masing – yaitu para ahli yang kini dilahirkan di perguruan tinggai dari S1, S2 sampai S3.<br />

Jadi Madrasah Al-Filaha bisa ditempelkan ke perguruan tinggi pertanian misalnya, seperti bagaimana<br />

sekarang perguruan tinggi peranian-pun menghadirkan jurusan ekonomi syariah untuk belajar tentang<br />

ekonomi syariah. Mengapa tidak dengan pertaniannya sendiri juga dengan konsep Islam ?<br />

Bisa pula ditempelkan ke pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah yang sudah ada sekarang.<br />

Yaitu dengan cara memberi opsi kepada para lulusannya sebelum terjun ke masyarakat, yaitu untuk<br />

masuk dahulu di Madrasah Al-Filaha ini sehingga ketika terjun ke masyarakat mereka bener-bener siap<br />

untuk memakmurkan bumi.<br />

Kelas Perdana Madrasah Al-Filaha di Jonggol Farm adalah penyempurnaan dari program yang sudah<br />

jalan sebelumnya yaitu Agroforestry Apprenticeship Program, insyaallah dimulai di bulan Syawal dan<br />

yang berminat bisa mulai mendaftarkan diri dengan mengirimkan email yang disertai Curriculum Vitaenya.<br />

Inti program ini adalah gratis, karena baik fasilitas, materi dan lahan percobaannya disediakan oleh<br />

Yayasan Dana Wakaf Indonesia. Namun bila ada peserta ataupun pihak-pihak lain ingin berkontribusi<br />

dalam mempersiapkan generasi para pemakmur bumi ini – tentu juga dipersilahkan untuk berinfaq<br />

ataupun berwakaf ke Yayasan Dana Wakaf Indonesia ini langsung. Dengan demikian secara bersamasama<br />

kita akan bisa terus mengajarkan dan menyempurnakan teknik-teknik memakmurkan bumi yang<br />

terbaik dengan mengikuti petunjuk-petunjukNya.<br />

Dengan konsep ini pula kita ingin menghidupkan kembali tradisi pendanaan program-program<br />

pendidikan dan latihan. Peserta didik digratiskan agar sebanyak mungkin orang bisa belajar, dan agar<br />

tidak ada kendala biaya bagi yang ingin belajar tetapi tidak mampu secara finansial. Sumber dana<br />

pendididikan dicari melalui jalur terpisah yaitu infaq dan wakaf, untuk memberi peluang yang sama bagi<br />

masyarakat luas - yang ingin terlibat dalam gerakan pendidikan dan memakmurkan bumi ini tetapi<br />

dirinya sendiri tidak bisa melakukannya karena faktor kesibukan pekerjaan, faktor tempat tinggal dlsb.<br />

Dengan demikian semuanya berkesempatan yang sama untuk beramal. InsyaAllah !<br />

Wanita Produktif<br />

Sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat, istri-istri beliau bertanya siapa yang akan lebih<br />

dahulu menyusul beliau. Beliau menjawab : “Dia yang paling panjang tangannya”, mereka<br />

kemudian saling mengukur tangannya dengan kayu. Ternyata yang menyusul beliau paling dahulu<br />

adalah Zainab binti Jahsy – padahal bukan dia ini yang secara fisik paling panjang tangannya. Para istri<br />

nabi-pun kemudian menyadari bahwa yang dimaksud nabi adalah yang paling banyak sedekahnya. Kok<br />

bisa di antara istri-istri yang diberi nafkah secara adil oleh nabi, salah satunya bisa bersedekah jauh<br />

lebih banyak ? inilah cerita tentang wanita produktif yang layak dan bisa ditiru wanita-wanita jaman ini<br />

sekalipun.<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!