Modul 3 - library
Modul 3 - library
Modul 3 - library
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
seri pembangunan dan<br />
penguatan pemerintahan 98<br />
A. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang<br />
Tempat umum yang diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang sebanyak<br />
1.744 dengan jumlah 789 (77,3 %) termasuk kategori sehat. TTU diperiksa terbanyak<br />
di Kecamatan Plaju dengan jumlah 320 tempat dengan 119 (78,8 %) termasuk<br />
kategori sehat. TTU diperiksa paling sedikit pada Kecamatan Sako sebesar 5 TTU<br />
dengan 3 TTU (75,0 %) kategori sehat. APBD Dinas Kesehatan tahun 2009 Alokasi<br />
anggaran kesehatan tahun 2009 adalah Rp. 87.097.915.841 (5,7 % dari total APBD<br />
Kota Palembang). Anggaran kesehatan Kota Palembang tersebut bersumber 75,2 %<br />
berasal dari APBD Kota dan 12,3 % dari APBD Provinsi. Sedangkan, anggaran kesehatan<br />
perkapita adalah Rp. 15.389.786,02. Persentase BOR, NDR, LOS, GDR Rumah Sakit.<br />
Rumah Sakit di kota Palembang berjumlah 26 Rumah Sakit, tetapi hanya 25 Rumah<br />
Sakit yang memberikan laporan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang, sedangkan RS<br />
Khusus Paru tidak memiliki sarana rawat inap. Indikator Pelayanan di Rumah Sakit<br />
berdasarkan pada persentase:<br />
1. BOR (Bed Occupaney Rate)<br />
Dari 25 RS yang memberikan laporan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang didapat<br />
angka rata-rata BOR sebesar 50,2 %, ini berarti masih di bawah angka ideal yaitu 60-<br />
85%. Rumah sakit yang memiliki BOR < 60% sebanyak 11 RS yaitu: RS Khusus Mata, RS<br />
Pertamina, RS Bunda, RS Karya Asih, RSAB Tiara Fatrin, RSAB Ananda, RSAB Widiyanti,<br />
RSAB Rika Amelia, RS Sriwijaya Eye Center, RSAB Bunda Fatimah, RSIA Marisa. Hal<br />
ini berarti ke-11 rumah sakit tersebut kurang efisien dalam pelayanan rawat inap,<br />
dimana jumlah pasien yang dirawat sedikit dibandingkan jumlah tempat tidur yang<br />
tersedia. Rumah sakit yang memiliki BOR ideal yaitu 60 - 85% sebanyak 11 buah,<br />
yaitu: RS Mohammad Hoesin, RS Ernaldi Bahar, RSUD BARI, RS Pusri, RS Bhayangkara,<br />
RS Dr. A.K Ghani, RSI Siti Khadijah, RS Muhammadiyah, RS Myria, RS Pelabuhan, RSAB<br />
Azzahra. Hal ini berarti ke-11 RS tersebut cukup efisien dalam pelayanan rawat inap,<br />
dimana jumlah pasien yang dirawat seimbang dengan jumlah tempat tidur yang<br />
tersedia. Rumah sakit yang memiliki BOR > 85% sebanyak 2 RS, yaitu : RSK Charitas<br />
dan RSAB YK Madira. Hal ini menandakan perlunya penambahan tempat tidur untuk<br />
mengatasi pasien rawat inap yang jumlahnya banyak.<br />
2. LOS (Length Of Stay)<br />
Dari 25 rumah sakit yang memberikan laporan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang<br />
diperoleh angka rata-rata LOS sebesar 4,5 hari, ini berarti masih di bawah angka ideal<br />
yaitu 6-9 hari. Rumah sakit yang memiliki LOS < 6 hari sebanyak 22 RS yaitu: RS Khusus<br />
Mata, RSUD BARI, RS Pusri, RS Pertamina, RS Bhayangkara, RS Dr. A.K Ghani, RSI Siti<br />
Khadijah, RS Muhammadiyah, RSK Charitas, RS Myria , RS Pelabuhan, RS BRS Bunda,,<br />
RS. Karya Asih, RSAB Tiara Fatrin, RSAB YK. Madira., RSAB Ananda, RSAB Widiyanti,<br />
RSAB Azzahra, RSAB Rika Amelia, RS Sriwijaya Eye Center, RSAB Bunda Fatimah, dan<br />
RSIA Marisa. Hal ini berarti ke-22 rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan<br />
pasien rawat inap tidak membutuhkan waktu lama. Sedangkan rumah sakit yang<br />
memiliki LOS ideal 6-9 hari, yaitu RS Mohammad Hoesin. Rumah sakit yang memiliki<br />
LOS > 9 hari adalah RS Ernaldi Bahar, hal ini dikarenakan RS tersebut merawat pasien<br />
dengan penyakit kronis yang memerlukan waktu perawatan yang lama.