22.02.2013 Views

Modul 3 - library

Modul 3 - library

Modul 3 - library

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

konsekwensinya, meskipun proses pendampingan BLM PNPM-MP dan P2SPP<br />

menjadi lebih solid, tetapi hubungan P2SPP dengan SKPD menjadi terputus.<br />

2. Posisi setrawan dalam struktur organisasi pemerintahan. Umumnya setrawan<br />

yang berasal dari SKPD/Bappeda adalah staf junior yang dipilih secara acak–atau<br />

karena dianggap staf yang lebih rajin atau tidak terlalu sibuk dibandingkan yang<br />

lain. Hal ini menyebabkan kalaupun setrawan kabupaten memberikan input<br />

kepada SKPD, input ini dianggap hanya masukan yang dapat dengan mudah<br />

diabaikan.<br />

3. Jabatan dan penggantian setrawan. Setrawan ditetapkan dengan SK Bupati yang<br />

berlaku untuk 1 (satu) tahun. Seringkali posisi setrawan berganti tiap tahun sesuai<br />

dengan SK Bupati, atau setrawan yang telah ada akan menunggu SK Bupati baru<br />

sebelum bertugas. Pergantian setrawan ini menyebabkan kegiatan dari setrawan<br />

tidak berkelanjutan. Di Kabupaten Boyolali, misalnya sampai bulan April tahun<br />

2011 SK Bupati mengenai setrawan untuk tahun 2011 belum keluar. Hal ini<br />

menyebabkan setrawan lama tahun 2010 sudah tidak bertugas lagi, sementara<br />

setrawan yang baru belum ada.<br />

Dengan kendala sebagaimana dikemukakan di atas, dalam praktek fungsi setrawan<br />

yang paling kongkrit adalah membantu BPMPD dan Faskab dalam menyeleksi<br />

program dan kegiatan yang akan didanai oleh P2SPP. Selain itu Setrawan juga<br />

mengkomunikasikan kepada SKPD dukungan yang harus diberikan oleh SKPD<br />

terhadap program yang akan didanai oleh PNPM-MP dan P2SPP. Misalnya, jika BLM<br />

PNPM-MP/P2SPP mengalokasikan untuk membangun gedung pendidikan untuk<br />

usia dini (PAUD) maka SKPD pendidikan perlu mendukung dalam bentuk pendanaan<br />

operasional pendidikan di PAUD tersebut. Atau jika BLM-P2SPP telah menetapkan<br />

untuk membangun jembatan lintas kecamatan yang ini berarti urusan SKPD, maka<br />

SKPD PU tidak perlu lagi merancang program untuk membangun jembatan. Hal<br />

ini tentu saja dapat ditempuh dengan cara lain tanpa peran seorang setrawan.<br />

Di Kabupaten Sumedang, BPMPD dan Bappeda mengundang SKPD-SKPD yang<br />

terkait dengan usulan masyarakat dalam membahas program BLM P2SPP. Dalam<br />

pembahasan, BPMPD, FasKab P2SPP dan Bappeda menetapkan program yang<br />

akan dibiayai BLM-P2SPP setelah mendapatkan input langsung dari SKPD termasuk<br />

dukungan yang dapat dilakukan oleh SKPD sebagai suplemen dari program BLM-<br />

P2SPP.<br />

Dalam konteks perencanaan reguler, upaya menselaraskan prioritas program<br />

komunitas dengan SKPD dilakukan di forum SKPD atau gabungan Forum SKPD. Seperti<br />

dikemukakan di atas, proses dialog dan negosiasi terjadi terutama di Kabupaten yang<br />

menerapkan sistem PIK (kabupaten Sumedang dan Gunung Kidul). Di Kabupaten yang<br />

tidak menerapkan PIK, strategi ini nampaknya tidak berhasil. Mekanisme lainnya adalah<br />

di forum dialog SKPD dengan kelompok sasaran program, misalnya kelompok tani di luar<br />

mekanisme musrenbang. Meskipun secara normatif SKPD diwajibkan menyelenggaran<br />

konsultasi publik dalam menyusun renstra dan renja, di seluruh kabupaten tidak ada<br />

mekanisme terlembaga mengenai dialog komunitas dengan SKPD. Dalam praktek<br />

perencanaan, SKPD menetapkan prioritas program/kegiatan berdasarkan pada capaian<br />

203<br />

penyusunan<br />

renja SKPD<br />

seri pembangunan dan<br />

penguatan pemerintahan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!