22.02.2013 Views

Modul 3 - library

Modul 3 - library

Modul 3 - library

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

merancang raperda tentang Pemberian Kewenangan ke Desa dan Sistem Pembangunan<br />

Partisipatif Daerah. Raperda ini didiskusikan secara intensif dengan SKPD terkait dan DPRD.<br />

Melalui proses yang panjang, akhirnya kedua raperda tersebut disahkan menjadi Perda<br />

No. 12/2010 dan Perda No. 13/2010. Perda No. 12/2010 adalah Perda tentang Pemberian<br />

Kewenangan kepada Desa, termasuk pemberian kewenangan untuk melaksanakan BLM<br />

yang berasal dari APBD Kabupaten manakala program tersebut berskala desa dan mampu<br />

dilakukan oleh pemerintahan/masyarakat desa. Sedangkan, Perda 13/2010 merupakan<br />

peraturan tentang Sistem Pembangunan Partisipatif Daerah yang di dalamnya mencakup<br />

perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi pembangunan secara partisipatif.<br />

Kedua perda ini memberikan landasan yang kokoh bagi penguatan partisipasi komunitas<br />

dalam pembangunan.<br />

Kerangka Regulasi Kecamatan sebagai Unit Kerja SKPD<br />

Kerangka regulagi mengenai kecamatan, telah menempatkan kecamatan sebagai<br />

SKPD yang memiliki lingkup tugas yang luas sekaligus juga tidak jelas. Hal ini, merupakan<br />

peluang bagi P2SPP untuk mendefinsikasn peran kecamatan secara kongkrit dalam<br />

konteks hubungan kecamatan dengan community driven development. Untuk dapat<br />

menjalankan fungsi supervisi terhadap desa, sekaligus sebagai unit pelayanan untuk<br />

meningkatkan kualitas dan mendorong pembangunan berdasarkan pada kebutuhan<br />

komunitas maka camat perlu membentuk kelompok tugas di tingkat kecamatan<br />

yang terdiri atas FK, (FDM, untuk Sumedang), Setrawan/Kasi PMD, BKAD, TPM dan<br />

CBO yang berfungsi untuk:<br />

a. Menjabarkan RPJMD ke dalam rencana pembangunan di tingkat kecamatan<br />

yang menjadi rujukan desa dalam menyusun RPJMDes/RKPDes/APBDes.<br />

b. Menjadi forum pendamping penguatan desa dalam hal perencanaan dan<br />

penganggaran partisipatif.<br />

c. Melakukan verifikasi usulan musrenbang untuk dana PIK (jika konsep PIK diadopsi<br />

oleh kabupaten).<br />

d. Pendampingan pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa–melalui ADD.<br />

e. Bekerja sama dengan BPMPD mendeliver pelatihan penguatan untuk desa.<br />

Rekomendasi Berkaitan dengan Penyaluran Prioritas<br />

Komunitas Kepada SKPD<br />

Sebagaimana dikemukakan dalam rekomendasi sebelumnya, jika PIK tidak diadosi<br />

oleh kabupaten, maka program P2SPP perlu mencari alternatif lain untuk komunikasi<br />

antara prioritas komunitas dengan SKPD. Salah satu wahana yang dimungkinkan oleh<br />

regulasi adalah UPTD-SKPD langsung berdialog dengan komunitas/desa sebagai<br />

mekanisme konsultasi dan akuntabilitas publik. Proses ini dilakukan dalam konteks<br />

penyusunan Renstra dan Renja SKPD tanpa memperhatikan jadwal musrenbang<br />

205<br />

penyusunan<br />

renja SKPD<br />

seri pembangunan dan<br />

penguatan pemerintahan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!